Abstrak


Hubungan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar leher dengan kualitas tidur


Oleh :
Wuryan Dewi Miftahtyas Arum - G0011212 - Fak. Kedokteran

Latar belakang. Gangguan tidur dapat berefek pada defisit konsentrasi dan prestasi akademik, mengantuk saat mengemudi, perilaku berisiko dan depresi, gangguan interaksi sosial, dan kesehatan yang buruk. Obesitas sangat terkait dengan gangguan tidur karena pernapasan yang juga dapat berpengaruh terhadap penurunan kualitas tidur. IMT dan lingkar leher merupakan skrining sederhana untuk mengetahui adanya obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar leher dengan kualitas tidur. Metode. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional telah dilakukan di Desa Buran, Tasikmadu, Karanganyar. Sebanyak 56 sampel berusia 22-50 tahun dipilih dengan menggunakan teknik accidental sampling. IMT dan lingkar leher dinilai dengan pengukuran antropometri. Kualitas tidur dinilai dengan kuesioner PSQI. Data dianalisis dengan menggunakan uji Spearman dan uji Mann-Whitney. Hasil. Analisis Spearman menujukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan kualitas tidur (p = 0,070) dan lingkar leher dengan kualitas tidur (p = 0,781). Analisis Mann-Whitney menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara usia, jenis kelamin, dan riwayat konsumsi zat yang memengaruhi tidur (p = 0,507; p = 0,104; p = 0,378) dengan kualitas tidur. Terdapat hubungan yang bermakna antara kondisi psikologis dengan kualitas tidur (p < 0,001). Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan kualitas tidur dan lingkar leher dengan kualitas tidur.