Abstrak


Uji banding terjadinya andropause antara laki-laki yang lingkar pinggangnya besar dan normal di Kecamatan Jebres Surakarta


Oleh :
Andreas Agung Kurniawan - G0011021 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Andropause pada laki-laki ternyata juga dapat disebabkan oleh lingkar pinggang yang besar. Padahal, populasi di negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, cenderung mengalami peningkatan besar lingkar pinggang. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan terjadinya andropause antara laki-laki yang lingkar pinggangnya besar dan normal. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik non-eksperimental dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di Kecamatan Jebres, Surakarta selama September-Oktober 2014. Subjek penelitian ini adalah 40 orang laki-laki yang terpilih menggunakan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh dari pengukuran dan wawancara menggunakan kuesioner dianalisis secara multivariat dengan uji regresi logistik ganda untuk mengendalikan pengaruh dari faktor perancu. Hasil Penelitian: Dua belas dari 15 orang laki-laki dengan lingkar pinggang besar (> 90 cm) mengalami andropause dan 16 dari 25 orang laki-laki dengan lingkar pinggang normal (≤ 90 cm) tidak mengalami andropause; di sisi lain, 5 dari 10 orang laki-laki berusia < 50 tahun mengalami andropause dan 23 dari 30 orang laki-laki berusia ≥ 50 tahun tidak mengalami andropause. Simpulan Penelitian: Setelah usia sebagai faktor perancu dikendalikan, laki-laki yang lingkar pinggangnya besar memiliki risiko untuk mengalami andropause 3,06 kali lebih tinggi daripada laki-laki yang lingkar pinggangnya normal, meskipun dalam penelitian ini hasilnya tidak signifikan (OR = 3,06; CI = 95% 0,59 s.d. 15,95; p = 0,184).