Abstrak


Pencarian informasi dan keputusan memilih dalam pemilu legislatif 2014 di kalangan perempuan marginal (Studi Kasus mengenai Pencarian Informasi terkait Kandidat Calon Legislatif dan Tata Cara Pemilihan dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kalangan Perempuan Pe


Oleh :
Alina Reviananda - D1212009 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Perempuan yang berasal dari kalangan masyarakat marginal memiliki karakteristik yang berbeda dengan perempuan dari kalangan masyarakat umum. Masyarakat marginal hidup di bawah garis kemiskinan, perempuan yang berasal dari masyarakat marginal umumnya memiliki pendidikan yang rendah, bekerja pada sektor informal, dan memiliki pendapatan di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Hal tersebut berpengaruh terhadap akses pada sumber-sumber informasi serta pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan pilihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu sumber informasi apa saja yang diakses oleh kalangan perempuan marginal untuk mengetahui informasi mengenai pemilu legislatif 2014. Selain itu juga, ingin melihat faktor/sumber apa yang berpengaruh terhadap keputusan memilih di kalangan perempuan marginal pada pemilu legislatif 2014. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggabungan dua metode kuantitatif dan kualitatif dengan sumber data utama yang diperoleh dari survey dan didukung wawancara, sedangkan data pendukung diperoleh dari dokumen-dokumen serta data pendukung lainnya. Teknik analisa dilakukan secara deskriptif melalui proses menyusun tabel frekuensi, intepretasi tabel, dan analisa data serta hasil wawancara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel nonprobabilitas, sampel terpilih atau purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa media massa yakni televisi merupakan sumber informasi utama bagi perempuan masyarakat marginal untuk mengetahui informasi mengenai pemilu legislatif 2014 di samping sumber sosialisasi politik dan komunikasi antar pribadi. Namun, sumber informasi yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap keputusan memilih adalah sumber sosialisasi politik/kampanye partai (42%). Kemudian komunikasi antar pribadi dengan berbincang bersama keluarga (24%), teman, atau tetangga (24%) untuk menambah wawasan mengenai pemilu. Sedangkan media massa televisi memiliki pengaruh yang paling sedikit (8%) terhadap keputusan memilih perempuan marginal. Dalam keputusan memilih, perempuan marginal tidak tersubordinasi oleh ayah/suami, hal tersebut dapat dilihat dari adanya kebebasan untuk memilih kandidat politiknya. Saran dari penulis yaitu lokasi penelitian terletak di dua kampung namun masih dalam satu kawasan, maka penelitian seperti ini dirasa perlu melibatkan area yang lebih luas sehingga memungkinkan temuan dengan validitas yang lebih tinggi. Perlu dibuat program-program yang mendidik pada jam prime time acara televisi, serta dimasukkannya materi mengenai pendidikan pemilih pada setiap kampanye partai/caleg.