Abstrak


Pandangan Pers Terhadap Pengunduran Diri Pejabat (Analisis Wacana Pengunduran Diri Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Jawa Pos dan Media Indonesia Edisi Mei 2010 – Februari 2014)


Oleh :
Mareta Ramadhani Muradi - D0210071 - Fak. ISIP

Mareta Ramadhani Muradi, D0210071, Pandangan Pers terhadap Pengunduran Diri Pejabat (Analisis Wacana Pengundura Diri Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Jawa Pos dan Media Indonesia Edisi Mei 2010 – Februari 2014) Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2014. Pengunduran diri dikalangan pejabat merupakan fenomena penting dan jarang terjadi di negara kita. Apalagi pengunduran diri itu terjadi di kelas menteri. Sehingga Media berbondong-bondong memberitakan peristiwa ini dan menjadi headline di beberapa surat kabar Disini peneliti akan melihat bagaimana tajuk rencana dalam surat kabar ternama di Indonesia, yaitu Jawa Pos dan Media Indonesia menuliskan opininya mengenai pengunduran diri beberapa menteri yang menjabat pada Kabinet Indonesia Bersatu. Tajuk rencana mempunyai peran penting untuk membentuk opini publik, apabila terjadi penyajian yang salah dalam membimbing pembaca, tentunya akan mengacaukan situasi dan menempatkan seseorang dari sudut pandang yang salah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sebenarnya ideologi Jawa Pos dan Media Indonesia terhadap pengunduran diri pejabat yang dituangkan dalam tajuk rencananya. Dengan menggunakan analisis wacana editorial maka dapat dijabarkan secara detail mengenai definisi, penjelasan dan evaluasi dan moral yang dimuat oleh surat kabar Media Indonesia dan Jawa Pos berkenaan dengan pengunduran diri menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Hal ini juga dapat membantu khalayak untuk memahami teks lebih dalam. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Jawa Pos lebih memihak pada pemerintah, karena menteri-menteri tersebut sebelumnya adalah bagian dari pemerintah. Itu terlihat dari cara Jawa Pos menuliskan tajuknya dengan pilihan kata yang terkesan hati-hati. Sedangkan Media Indonesia cenderung bersikap netral, yaitu tidak memihak kepada siapapun. Kritik yang tegas dituangkan pada menteri yang menyalahi etika, namun apresiasi berlebih juga dituliskan kepada menteri yang benar beretika. Terlihat dari editorialnya bahwa redaksi Media Indonesia kritis, apa adanya dan pro rakyat. Kata Kunci: tajuk rencana, analisis wacana, pengunduran diri