Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh model Problem Based Learning (PBL) berbasis potensi lokal dan model konvensional terhadap miskonsepsi siswa.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan rancangan posttest-only control group design. Kelas eksperimen 1 menggunakan model konvensional (ceramah disertai pemecahan masalah sederhana) sebagai kontrol dan kelas eksperimen 2 menggunakan model PBL berbasis potensi lokal.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Praya Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling, yaitu: kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen 2.
Teknik pengumpulan data menggunakan tes konseptual dengan bentuk benar-salah beralasan disertai Certainty of Response Index (CRI), lembar observasi, dan dokumentasi. Uji hipotesis menggunakan uji-t dengan bantuan software SPSS versi 16 pada taraf signifikansi 5%. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik inverensial.
Hasil penelitian, yaitu: 1) Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas eksperimen 1 (25%) lebih tinggi daripada kelas eksperimen 2 (3%); 2) Hasil Uji hipotesis menunjukkan sig.<0,05 untuk nilai miskonsepsi siswa. Keputusan hasil menggunakan uji-t menunjukkan H ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa model PBL berbasis potensi lokal berpengaruh terhadap miskonsepsi siswa.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa model PBL berbasis potensi lokal berpengaruh signifikan terhadap berkurangnya miskonsepsi siswa SMA Negeri 1 Praya Tahun Pelajaran 2013/2014 daripada model konvensional.
Kata kunci: model PBL, potensi lokal, materi ekosistem, miskonsepsi.