;

Abstrak


Keragaan Galur Kedelai Hasil Persilangan Varietas Tanggamus X Anjasmoro Dan Tanggamus X Burangrang Di Tanah Entisol Dan Inceptisol


Oleh :
Umi Isnatin - S611308006 - Sekolah Pascasarjana

Umi Isnatin. NIM S611308006. 2015. Keragaan galur kedelai hasil persilangan varietas Tanggamus x Anjasmoro dan Tanggamus x Burangrang   di tanah   Entisol  dan Inceptisol. Penelitian ini dibawah bimbingan Dr. Ir. Djati Waluyo. D. MS; Dr. Ir. Parjanto, MP; Dr. Heru Kuswantoro, SP. MP. Program Studi Agronomi Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta  Produktivitas kedelai  rendah (1,3 ton/ha), sedangkan potensi produksi mencapai 2,0 – 2,5 ton/ha. Salah satu cara untuk meningkatan produktivitas kedelai dapat dilakukan dengan   penciptaan varietas baru  melalui  persilangan antar varietas yang memiliki keunggulan tertentu. Persilangan antara Tanggamus x Anjasmoro dan Tanggamus x Burangrang telah menghasilkan beberapa galur yang memiliki keunggulan dibanding tetuanya.  Penelitian ini bertujuan (1) mengkaji keragaan galur-galur kedelai hasil persilangan varietas Tanggamus x Anjasmoro dan Tanggamus x Burangrang di 2 lokasi dengan jenis tanah (Entisol dan Inceptisol. (2) mendapatkan galur kedelai unggul hasil persilangan  varietas Tanggamus x Anjasmoro dan Tanggamus x Burangrang. Perlakuan terdiri 4 galur hasil persilangan Tanggamus x Anjasmoro, 3 galur hasil persilangan Tanggamus x Burangrang dan 3 pembanding (Tanggamus, Anjasmoro dan Wilis). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi genotipe x lokasi menyebabkan  perbedaan keragaan kedelai pada umur masak, tinggi tanaman dan jumlah buku subur. Perlakuan genotipe menyebabkan perbedaan keragaan pada umur bunga, berat kering akar, berat segar batang, berat kering daun, jumlah polong isi, berat 100 biji, berat biji per tanaman, berat biji per petak dan berat biji per hektar. Pada jenis tanah yang berbeda terjadi perbedaan keragaan pada umur berbunga,  berat kering batang, berat biji per tanaman, berat  biji per petak dan berat biji per hektar. Genotipe Tgm/Brg-558 memiliki umur masak lebih pendek dari pembandingnya. Nilai heritabilitas berkisar antara 0.07-0.96 kategori rendah sampai tinggi

Kata kunci : Keragaan, Kedelai, Tanggamus, Anjasmoro,  Burangrang