;

Abstrak


ANALISIS WACANA KRITIS PROPAGANDA AJEG BALI DALAM BERITA DI HARIAN BALI POST PERIODE 2002-2012


Oleh :
Ni Nyoman Okrina Tri Widanti - S231202007 - Sekolah Pascasarjana

Ni Nyoman Okrina Tri Widanti, 2015. S231202007. Analisis Wacana Kritis Propaganda Ajeg Bali Dalam Berita di Harian Bali Post Periode 2002-2012. Tesis. Pembimbing I: Prof. Drs. Totok Sarsito, SU, M.A., Ph.D: II: Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D. Program Studi Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kekhawatiran akan lunturnya budaya Bali akibat arus globalisasi dan pariwisata telah lama tumbuh. Tetapi usaha untuk menjaga budaya Bali hanya terdengar sayup-sayup. Hingga bom Bali 2002 yang meruntuhkan ekonomi Bali dan kepercayaan diri masyarakat Bali, mendorong Satria Naradha, pemilik Kelompok Media Bali Post, untuk menyebarluaskan konsep pelestarian budayanya. Konsep yang dinamakan Ajeg Bali ini kemudian secara terus menerus disebarkan melalui Bali Post dan Bali TV, dua media besar milik Naradha. Sebagian besar masyarakat Bali menerima dengan tangan terbuka tetapi tidak sedikit yang menyangsikan Ajeg Bali sebagai propaganda pelestarian murni.

Untuk itu penelitian ini ingin melihat ideologi yang terpotret pada 117 teks berita di Bali Post dan kemudian menganalisa situasi kondisi yang melatarbelakangi pembentukan pesan teks berita tersebut. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka digunakan analisis wacana kritis model Fairclough dengan pendekatan politik ekonomi media.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ajeg Bali yang diwacanakan Bali Post bukan sekadar pelestarian budaya Bali. Ia diformulasikan sesuai dengan kepentingan pemilik Kelompok Media Bali Post untuk menjaga ekonomi dan politik medianya. Tidak hanya kepentingan pribadi dan Bali Post, Ajeg Bali juga melayani kepentingan kelompok yang memiliki kekuasaan di Bali seperti partai mayoritas yang duduk di pemerintahan dan kaum Brahmana dan Ksatriya. Kepentingan-kepentingan ini ditutupi wacana yang sifatnya populer. Popularitas yang dituai Ajeg Bali tidak bisa dilepaskan dari strategi wacana yang digunakan oleh Bali Post yakni metafora, mistifikasi, serta pelekatan tokoh-tokoh yang dihormati masyarakat Bali.

 

Kata kunci: Ajeg Bali, analisis wacana kritis, mistifikasi, propaganda