;

Abstrak


Pengaruh Model Pembelajaran Air (Auditory Intellectualy repetition) dan TPS (Think Pair Share) Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Ditinjau dari Kecerdasan Emosional Siswa Kelas X di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Ponorogo


Oleh :
Dian Nur Antika Eky Hastuti - S861308005 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan pengaruh model pembelajaran AIR dan TPS terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri Ponorogo (2) Perbedaan pengaruh kecerdasan emosional tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri Ponorogo (3) Pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri Ponorogo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini siswa kelas X.IPS semester ganjil yang diambil dari SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Ponorogo. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara multistage cluster random sampling. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan desain faktorial 2X2. Data yang diperoleh dari analisis pengunaan model pembelajaran, kecerdasan emosional siswa dan prestasi belajar sejarah kemudian dianalisis dengan menggunakan anava dua jalan. Hasil penelitian ini yaitu (1) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran AIR dibandingkan model pembelajaran TPS terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo. Prestasi belajar sejarah dengan menggunakan model pembelajaran AIR diperoleh rata – rata 82,75 sedangkan prestasi belajar sejarah dengan menggunakan model pembelajaran TPS memperoleh rata – rata (mean) 70,62. Prestasi belajar sejarah siswa menggunakan model pembelajaran AIR lebih baik dari pada prestasi belajar sejarah siswa menggunakan model pembelajaran TPS. (2) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional siswa yang tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo. Prestasi belajar sejarah siswa dengan kecerdasan emosional tinggi diperoleh rata – rata (mean) 77,75, sedangkan prestasi belajar sejarah siswa dengan kecerdasan emosional rendah diperoleh rata – rata (mean) 75,23. Prestasi belajar sejarah yang diperoleh siswa dengan kecerdasan emosional tinggi lebih baik dibandingkan prestasi belajar sejarah siswa dengan kecerdasan emosional rendah. (3) Tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi pada penerapan model pembelajaran AIR memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi pada penerapan model pembelajaran TPS. Sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah pada penerapan model pembelajaran AIR memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah pada penerapan model pembelajaran TPS.  Kata Kunci: Model Pembelajaran, Kecerdasan Emosional, Prestasi Belajar Sejarah