Ikon kota Solo menjadi kota kuliner yang enak dan murah menjadi daya tarik sendiri bagi pengusaha untuk membuka usaha dibidang kuliner. Namun seiring berjalannya waktu, usaha kuliner di kota Solo menjadi usaha yang menjamur. Sehingga pemilik usaha harus menggunakan serangkaian strategi komunikasi dan menyuguhkan konsep yang berbeda dari para rivalnya.
Gerobak Cokelat merupakan salah satu usaha dibidang kuliner yang cukup terkenal di kota Solo. Kelebihan dari “Gerobak Cokelat” ini adalah, usaha cafe ini tetap eksis sampai sekarang dimana rivalnya terancam koleps bahkan ada beberapa yang bangkrut karena tidak dapat bertahan di pasar. Maka dalam penelitian ini akan melihat bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran cafe “Gerobak Cokelat” dalam menghadapi persaingan di Kota Solo.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan kegiatan komunikasi pemasaran cafe “Gerobak Cokelat” dalam menghadapi persaingan di Kota Solo.
Dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif maka dapat diketahui fakta mengenai bagaimana bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh cafe Gerobak Cokelat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajemen, pegawai dan beberapa konsumen Gerobak Cokelat Solo.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Gerobak Cokelat melakukan aktivitas pemasaran berupa promosi penjualan, periklanan, publisitas, public relations, dan word of mouth. Dari kegiatan tersebut kegiatan komunikasi pemasaran yang paling efektif adalah word of mouth dan twitter sedangkan yang paling tidak menembus konsumen adalah iklan media elektronik. Lalu strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan untuk memenangi persaingan pasar yang dilakukan adalah persaingan dengan membunuh produk lawan, perubahan tagline, penggunaan saluran media baru serta strategi aplikasi sarana komunikasi spesifik.
