;

Abstrak


PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN EKSPERIMEN LABORATORIUM DAN EKSPERIMEN LAPANGAN DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS


Oleh :
Devitayudhayanti - S831108011 - Sekolah Pascasarjana

Devita Yudhayanti. 2015. Penerapan Model SainsTeknologidanMasyarakatdenganMenggunakanEksperimenLaboratoriumdanEksperimenLapanganditinjaudariSikapIlmiahdanKreativitas.(Studi Eksperimen di Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Bakti Indonesia MedikaPonorogo pada Kompetensi Dasar Peranan Mikroorganisme) .Pembimbing 1).Prof. Dr. Widha Sunarno; 2) Prof. Dr. rer.nat.Sadjidan, MSi. Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran sains teknologi masyarakat menggunakan eksperimenlaboratorium dan eksperimen lapangan ditinjau dari sikap ilmiah (tinggi dan rendah), kreativitas (tinggi dan rendah) terhadap hasil belajar, interaksi model pembelajaran sains teknologi dan masyarakat menggunakan eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan ditinjau dari sikap ilmiah (tinggi dan rendah), kreativitas (tinggi dan rendah) terhadap hasil belajar.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan sampel tiga kelas; kelas eksperimen laboratorium, kelas   (exiting learning). Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013. Sampel diperoleh dengan teknik Cluster Random Sampling. Data dikumpulkan dengan tes, lembar observasi dan angket untuk hasil belajar kognitif, psikomotor, afektif ,sikap ilmiah dan kreativitas. Hipotesis diuji menggunakan ANAVA tiga jalan.

Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa : 1) model STM dengan metode eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan memberikan perbedaan yang signifikan dengan nilai p-value < 0,05 terhadap hasil belajar kognitif,psikomotor dan afektif, 2) sikap ilmiah memberikan perbedaan yang signifikan dengan nilai p-value < 0,05 terhadap hasil belajar kognitif, psikomotor, tetapi tidak memberikan perbedaan yang signifikan dengan nilai p-value > 0,05 pada hasil belajar ranah  afektif, 3) Kreativitas memberikan perbedaan yang signifikan dengan nilai p-value < 0,05 pada hasil belajar ranah kognitif, psikomotor dan afektif, 4) model STM dengan eksperimen laboroatorium dan eksperimen lapangan ditinjau dari sikap ilmiah tidak memberikan interaksi yang signifikan dengan nilai p-value < 0,05 terhadap hasil belajar kognitif dan psikomotor, tetapi memberikan hasil yang signifikan dengan nilai p-value < 0,05 pada hasil belajar ranah afektif, 5) model STM dengan kedua metode eksperimen ditinjau dari kreativitas tidak memberikan interaksi yang signifikan dengan nilai p-value > 0,05 terhadap hasil belajar pada ketiga ranah 6) sikap ilmiah dan kreativitas tidak memberikan interaksi yang signifikan dengan nilai p-value > 0,05 terhadap hasil belajar pada ketiga ranah, 7) model STM dengan kedua metode eksperimen, sikap ilmiah dan kreativitas tidak memberikan interaksi yang signifikan dengan nilai p-value > 0,05 terhadap hasil belajar ketiga ranah, sehingga dapat disimpulkan bahwa : 1) ada perbedaan hasil belajar dengan menggunakan dua metode yang berbeda, 2) ada perbedaan hasil belajar pada siswa dengan sikap ilmiah yang berbeda. 3 )ada perbedaan hasil belajar pada siswa dengan kreativitas yang berbeda, 4) tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, dengan sikap ilmiah terhadap hasil belajar kognitif dan psikomotor siswa, tetapi ada interaksi terhadap hasil belajar afektif.  5) tidak ada interaksi antara metode dengan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. 6) tidak ada interaksi antara sikap ilmiah dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. 7) tidak ada interaksi antara metode dengan sikap ilmiah dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa.

 

Kata Kunci : Sains Teknologi Masyarakat, Eksperimen Lapangan, Eksperimen Laboratorium, Sikap Ilmiah, Kreativitas.