;

Abstrak


PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI TAHU DI KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR


Oleh :
Sigit Setyawan Bomantoro - A131008009 - Sekolah Pascasarjana

Sigit Setyawan Bomantoro. A131008009. 2015. Penerapan Produksi Bersih Pada Industri Tahu di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. TESIS. Pembimbing I:  Dr. Prabang Setyono, S.Si.M.Si, II: Prof. Dr. Ir. MTH. Budiastuti, M.Si. Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

 

ABSTRAK

 

Industri pembuatan tahu merupakan salah satu industri rumah tangga yang banyak tersebar di kota besar maupun kota kecil di Indonesia, yang sebagian besar masih dilakukan secara tradisional. Industri pembuatan tahu milik Bapak Waras di Kutai Kartanegara merupakan salah satu industri yang dilakukan secara tradisional. Hal ini dapat dilihat dari proses produksi antara lain: pemakaian air, jumlah tenaga kerja, penggunaan bahan bakar yang relative besar, ruang produksi yang belum teratur dan produk yang relative sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan produksi bersih dan seberapa besar pengaruh penerapan produksi bersih pada proses pembuatan tahu terhadap biaya produksi, kualitas dan kuantitas tahu pada industri tahu milik Bapak Waras di Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Penelitian dilaksanakan melalui tahap inventarisasi yang meliputi pengamatan dan pengukuran baik sebelum diterapkan konsep produksi bersih maupun setelah diterapkan konsep produksi bersih. Pengamatan dan pengukuran yang dilakukan meliputi: pemakaian air dalam proses produksi, kualitas dan kuantitas limbah cair yang dihasilkan, pemakaian bahan bakar, jumlah tenaga kerja dan kondisi ruang kerja. Dari pengamatan dan pengukuran tersebut selanjutnya dilakukan analisa data untuk mengetahui efisiensi penerapan konsep produksi bersih pada proses pembuatan tahu yang berpengaruh terhadap biaya produksi, kualitas dan kuantitas tahu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan produksi bersih pada proses pembuatan tahu berpengaruh terhadap peningkatan efisiensi produktifitas pembuatan tahu (waktu, tenaga dan biaya), peningkatan kualitas tahu serta mengurangi tingkat pencemaran lingkungan akibat limbah yang dihasilkan. Secara detail pemakaian air bersih mengalami pengurangan sebesar 50%, limbah cair yang dihasilkan mengalami penurunan hingga 50%, pemakaian bahan bakar dapat dikurangi hingga 55,5%, tenaga kerja yang diperlukan dapat dikurangi dari 8 orang menjadi 4 orang. Produk tahu yang dihasilkan berwarna putih, lebih kenyal dan mampu bertahan hingga 48 jam. Bahan baku (kedelai) pun mengalami penurunan 4,29%. Waktu produksi bisa ditekan 40% dari yang semula 10-11 jam per hari menjadi 7 jam per hari. Biaya produksi juga mengalami penurunan yang signifikan dari Rp. 3.575.000,00 menjadi Rp. 1.795.000,00 per minggu.

 

Kata Kunci : Produksi bersih, Industri Tahu, Efisiensi, Produktifitas.