;

Abstrak


PENGEMBANGAN INTEGRATED CONTEXTUAL MODULE (ICM) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK PADA POKOK BAHASAN SIFAT MEKANIK BAHAN (Pembelajaran Fisika di SMK Veteran 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2014/2015)


Oleh :
Diyan Lisdianto - S831302020 - Fak. KIP

Diyan Lisdianto. 2015. Pengembangan Integrated Contextual Module (ICM) untuk Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMK pada Pokok Bahasan Sifat Mekanik Bahan. Tesis. Pembimbing I: Dr. Mohammad Masykuri, M.Si., Pembimbing II: Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd.. Program Studi Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Media ICM (Integrated Contextual Module) merupakan modul pembelajaran elektronik interaktif berbasis kontekstual yang memiliki komponen isi gambar, animasi, dan video pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis kelayakan media ICM, 2) menggunakan media ICM dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa, dan 3) menggunakan media ICM dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) tahap analisis (analysis), yakni dengan menganalisis kurikulum dan kebutuhan siswa SMK kelas X bidang keahlian Teknik Sepeda Motor, 2) tahap desain (design), yakni membuat perencanaan media ICM yang dibuat berdasarkan hasil tahap analisis, 3) tahap pengembangan (development), yakni mengembangkan media ICM berdasarkan desain yang telah dibuat dan mempersiapkan media ICM untuk divalidasi oleh para ahli, guru fisika SMK, dan teman sejawat serta diakhiri serta ujicoba kecil untuk mendapatkan perbaikan terhadap produk, 4) tahap implementasi (implementation), yakni tahap media ICM diujicobakan pada kelompok besar untuk mengetahui efektivitas media ICM untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa, dan 5) tahap evaluasi (evaluation), yakni tahap kesimpulan kesesuaian media ICM dengan tujuan penelitian dan pengembangan. Pada tahap pengembangan validasi oleh ahli materi dan media dianalisis dengan menggunakan model validasi yang merujuk pada Eko Putro Widyoko (2009), sedangkan hasil validasi oleh ahli bahasa, teman sejawat, dan guru fisika SMK dianalisis dengan model Gregory. Kelayakan media ditentukan dengan menentukan cut off score (skor batas bawah), sedangkan efektivitas media ICM dalam meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa ditentukan dengan menggunakan gain factor.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) hasil validasi, rata-rata skor media ICM adalah 85%, skor tersebut melampaui cut off score yakni 84%, sehingga media dinyatakan layak digunakan untuk proses penelitian, 2) hasil penelitian menunjukkan bahwa gain kreativitas kelas yang menggunakan media ICM 0,55, sedangkan kelas yang tidak menggunakan media ICM memiliki gain 0,39, 3) hasil penelitian menunjukkan bahwa gain kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan media ICM gain 0,59, sedangkan kelas yang tidak menggunakan media ICM memiliki gain 0,19. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa media ICM efektif meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Kata kunci: pembelajaran kontekstual, media ICM, model pengembangan ADDIE, kreativitas, kemampuan berpikir kritis siwa.