Abstrak


Perbandingan Aplikasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bolavoli Pada Siswa Kelas X Smk Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015


Oleh :
Yogi Syahlam Maulana - K4610095 - Fak. KIP

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan untuk membandingkan antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi (PEK).Penelitian dilaksanakan dengan desain Pretest-Postest Non- Equivalent Control Group.Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar yang berjumlah 71 siswa.Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok control sebanyak 35 siswa dan kelompok eksperimen sebanyak 36 siswa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tes awal dan tes akhir.Teknik analisis data meliputi uji reliabilitas, uji prasyarat analisis, uji regresi, dan uji anakova.Analisis statistik deskriptif didasarkan pada analisis observasi kegiatan siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional. Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa, pembelajaran dalam kategori baik sebesar 5,56%, pada kategori cukup sebesar 58,33%, dan pada kategori kurang sebesar 36,11%.Jumlah siswa pada kategori baik adalah 2 siswa dan pada kategori cukup sebanyak 21 siswa, dan pada kategori kurang sebanyak 13 siswa.Dalam pembelajaran konvensional tidak dapat dilaksanakan karena pembelajaran tidak terdesain dengan rinci sebagaimana pada kelompok eksperimen. Dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ketuntasan belajar siswa meningkat dari 4 siswa menjadi 23 siswa, maka dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 19 siswa atau bila dipersentase peningkatan jumlah siswa yang tuntas adalah 52,78%, sedangkan untuk pembelajaran konvensional ketuntasan belajar siswa meningkat dari 3 siswa menjadi 13siswa, maka dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah10 siswa atau bila dipersentase peningkatan jumlah siswa yang tuntas 28,57%. Dari segi persentase ketuntasan hasil belajar passing bawah bolavoli secara keseluruhan dapat dilihat bahwa untuk kelompok eksperimen adalah 63,89%, sedangkan untuk kelompok kontrol adalah 37,14%. Untuk persentase ketidaktuntasan kelompok eksperimen adalah 36,11%, dan kelompok kontrol adalah 62,86%, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif untuk pembelajaran passing bawah bolavoli.Dari segi produk, perbandingan kemampuan passing bawah bolavoli anatara siswa yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada siswa yang mendapat perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Dilihat dari rata-rata tes akhir siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 7,19, sedangkan rata-rata tes akhir siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional adalah 5,91. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar passing bawah bolavoli dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan model pembelajaran konvensional. Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif untuk pembelajaran passing bawah bolavoli dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli daripada model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015.