Abstrak


Hubungan antara Merokok dengan Kejadian Penyakit Katarak Presenil pada Pasien Katarak di Surakarta


Oleh :
Putri Cahyaningsih - G0011160 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Prevalensi katarak di Indonesia semakin meningkat sesuai usia harapan hidup penduduk yang meningkat. Usia lebih dari 60 tahun berisiko terkena katarak senil. Namun kejadian katarak bisa juga terjadi ketika usia dewasa muda sampai dengan 60 tahun yang disebut sebagai katarak presenil. Merokok merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap peningkatan kejadian katarak presenil. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahi hubungan antara merokok dengan kejadian penyakit katarak presenil pada pasien katarak di Surakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi case-control. Data diambil pada Juli, September hingga Oktober 2014 di RSUD Dr. Moewardi dan Rumah Sakit Mata Solo. Subyek penelitian adalah pasien katarak yang periksa di Poli RSUD Dr. Moewardi dan Rumah Sakit Mata Solo yang dicuplik dengan metode purposive sampling. Subyek penelitian dikategorikan menjadi tipe katarak presenil dan katarak senil. Data dianalisis menggunakan analisis bivariat, uji Chi Square. Hasil: Dari total 68 sampel, 43 orang (63,2%) menderita penyakit katarak presenil dan 27 orang (62,8%) di antaranya adalah perokok. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan kejadian penyakit katarak presenil pada pasien katarak di Surakarta (p = 0,033). Simpulan: Terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian penyakit katarak presenil pada pasien katarak di Surakarta.
Kata kunci : katarak, katarak presenil, merokok