Abstrak


Pengemasan dan Penyimpanan Susu Bubuk di PT. Sari Husada Unit II Kemudo Prambanan Klaten Jawa Tengah


Oleh :
Tono - - - Fak. Pertanian

ABSTRAK Pengemasan adalah salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan susu bubuk sebelum dikirim ke tempat tujuannya. Produk susu bubuk mempunyai sifat yang higroskopis dan mempunyai berat jenis ringan. Oleh karena itu susu bubuk harus dikemas dan disimpan secara tepat sebelum akhirnya dikonsumsi. Fungsi pengemasan susu bubuk yaitu untuk mengawetkan susu bubuk dan mempertahankan mutu produk, memberi kemudahan penyimpanan dan memperlancar proses distribusi serta yang lebih penting lagi dapat menekan kontaminasi yang dapat membahayakan kosumen. Pembungkusan susu bubuk perlu menggunakan dua pembungkus, yaitu wadah utama dan wadah sekunder untuk melindungi wadah pertama. Wadah utama harus bersifat tahan terhadap perubahan warna, flavour, rasa dan perubahan-perubahan produk lainnya. Disamping itu wadah utama harus bisa melindungi makanan dari kontaminasi, melindungi kandungan air dan lemak, mencegah masuknya gas, melindungi dari sinar matahari, serta tahan terhadap tekanan dan benturan. Bahan pengemas susu bubuk terdiri dari pengemas primer, pengemas sekunder dan pengemas tersier. Pengemas primer (yang berhubungan langsung dengan produk) terbuat dari kaleng dan almunium foil. Pengemas sekunder (tidak berhubungan langsung dengan produk) terdiri dari dua pengemas yaitu folding box untuk membungkus kemasan almunium foil dan kemasan karton box untuk membungkus kemasan kaleng dan ”sachet”. Karton box dapat juga berfungsi sebagai bahan pengemas tersier yaitu untuk mengepak kemasan folding box untuk memudahkan proses distribusi dan transportasi. Penyimpanan adalah suatu bagian dari proses produksi, dimana produk yang sudah selesai (produk jadi) disimpan terlebih dahulu sebelum didistribusikan. Pada gudang atau ruang penyimpanan di PT. Sari Husada dibagi menjadi tiga bagian yaitu gudang penyimpanan bahan baku, gudang bahan pengemas dan gudang produk jadi. Gudang bahan baku tersebut diatur sedemikian rupa sehingga pada saat pengambilan untuk produksi tidak mengalami kesulitan. Hal tersebut dikarenakan pada gudang penyimpanan berlaku sistem FIFO (First In First Out) dimana bahan pertama kali masuk maka akan keluar terlebih dahulu.