;

Abstrak


Kohesi dalam novel kelangan satang karya suparto brata


Oleh :
Aji Adhitya Ardanareswari - S111302001 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini untuk menemukan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal
serta peran penanda kohesi dalam memunculkan alur cerita dalam novel Kelangan
Satang karya Suparto Brata. Penelitian ini membahas tiga permasalahan yaitu: (1) apa
sajakah kohesi gramatikal novel Kelangan Satang karya Suparto Brata? (2) Apa sajakah
kohesi leksikal novel Kelangan Satang karya Suparto Brata? dan (3) bagaimanakah
peran penanda kohesi gramatikal dan kohesi leksikal dalam memunculkan alur cerita
novel Kelangan Satang karya Suparto Brata?
Data penelitian ini adalah data kebahasaan, yaitu satuan-satuan lingual yang
berupa tuturan-tuturan, kalimat, dan klausa dari novel Kelangan Satang karya Suparto
Brata. Data kebahasaan tersebut berupa tuturan-tuturan, kalimat, atau klausa yang di
dalamnya terdapat alat-alat wacana baik aspek gramatikal maupun leksikal yang
mendukung kepaduan wacana. Objek penelitian yang dianalisis adalah kohesi
gramatikal dan leksikal, serta peran kohesi dalam memunculkan alur cerita novel.
Metode penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak,
sedangkan dalam penerapan metode simak ini menggunakan teknik sadap sebagai
teknik dasar. Metode yang digunakan untuk menganalisis kohesi gramatikal dan kohesi
leksikal novel Kelangan Satang adalah metode agih. Teknik yang digunakan adalah
teknik bagi unsur langsung (BUL). Teknik analasis data yang digunakan sebagai teknik
lanjutan dari teknik BUL adalah teknik ganti, teknik lesap, dan teknik perluas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa penanda kohesi gramatikal yang
mendominasi adalah referensi dan penanda kohesi leksikal yang mendominasi adalah
repetisi. Penanda kohesi yang muncul dalam setiap unit wacana novel yaitu orientasi,
komplikasi, klimaks, resolusi, evaluasi, dan koda berperan dalam pembentukan alur
cerita. Peran penanda kohesi yang paling menonjol di antara yang lain dalam
perangkaian alur cerita adalah kemunculan referensi dan repetisi tautotes dalam unit
wacana. Pendeskripsian karakteristik tokoh dan situasi cerita dilakukan dengan cara
menyebutkan nomina atau frasa nomina tertentu yang merujuk pada karakter cerita atau
tokoh atau nama tempat secara berulang-ulang baik pada bab satu, dua maupun tiga.
Penyebutan nomina dan frasa nomina sebagai unsur acuan ini hampir selalu diikuti oleh
penggunaan referensi persona dan referensi demonstratif yang merupakan unsur
kohesinya. Hal inilah yang menyebabkan dominasi unsur referensi pada aspek
gramatikal dan unsur repetisi pada aspek leksikal dalam novel.
Kata Kunci : kohesi gramatikal, kohesi leksikal, referensi, substitusi, repetisi.