Abstrak


Hubungan antara infeksi kecacingan soil-transmitted helminth (sth) dengan anemia pada anak-anak di sdn Barengan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali


Oleh :
Aryanda Widya Tazkagani Salsabila - G0011041 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Infeksi kecacingan STH dengan prevalensi mencapai 28% masih menjadi masalah pada kelompok masyarakat dengan tingkat sosio-ekonomi rendah di Indonesia. Infeksi ini terutama terjadi pada anak-anak karena perilaku sanitasi pribadi yang kurang, dan respon imun yang belum sempurna. Manifestasi yang ditimbulkan dapat berupa kekurangan zat gizi kalori, protein serta kehilangan darah hingga anemia. Daerah dengan kelembaban tinggi seperti pada Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali merupakan daerah yang cocok untuk cacing STH tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah ada hubungan antara infeksi kecacingan STH dengan anemia pada anak-anak di SDN Barengan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.
Metode: Penelitian non eksperimental dengan menggunakan analitik cross sectional. Penelitian dilakukan di SDN Barengan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Pengambilan sampel untuk penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, meliputi anak kelas I sampai dengan kelas V yang memenuhi syarat. Teknik pengumpulan data menggunakan pemeriksaan feses dengan metode formol ether concentration technique, pemeriksaan hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin, kuesioner sosio-ekonomi demografi orang tua, kuesioner sanitasi pribadi, dan foodrecall. Diperoleh data sebanyak 74 subjek penelitian dan analisis data menggunakan uji chi square melalui program SPSS 22.00 for Windows.
Hasil: Dari hasil analisis, hasil positif terinfeksi kecacingan STH pada 35 anak (47.3%) dan positif anemia pada 11 anak (14.9%). Analisis hubungan antara infeksi kecacingan STH dengan anemia menunjukkan hubungan yang tidak signifikan dengan nilai p = 0.431 (p > 0.05). Analisis faktor yang paling dominan mempengaruhi infeksi STH adalah kebiasaan tidak menggunakan alas kaki dengan p = 0.000 (p < 0.05), sedangkan untuk anemia adalah kurangnya asupan protein dengan p = 0.048 (p < 0.05).
Simpulan: Infeksi kecacingan STH tidak memiliki hubungan yang signifikan dalam meningkatkan prevalensi anemia pada anak-anak di SDN Barengan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.
Kata kunci: infeksi kecacingan soil-transmitted helminth, anemia, anak sekolah dasar