Abstrak


Hubungan Lingkungan Perokok dengan Ibu Hamil Terpapar Asap Rokok terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Surakarta


Oleh :
Ahadina Rahma Zulardi - G0011008 - Fak. Kedokteran

Latar belakang. Merokok adalah perilaku yang sangat merugikan bagi kesehatan dan tidak hanya merugikan perokok aktif tetapi juga merugikan perokok pasif. Salah satu dampak negatif asap rokok terhadap ibu hamil dan janin adalah berat badan janin lebih rendah dari normal dan kondisi ini sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin/bayi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan perokok pada ibu hamil terpapar asap rokok terhadap kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Surakarta.
Metode. Penelitian ini dilaksanakan pada September-Oktober 2014 di RSUD Dr. Moewardi dan RSUD Ngipang, Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilaksanakan secara incidental sampling dengan kriteria inklusi : 1) Bayi BBLR dan Bayi non BBLR, 2) Bayi Hidup, 3) Janin tunggal, 4) Primigravida. Sampel mengisi lembar biodata dan informed consent sebagai tanda persetujuan dan mengisi kuesioner perokok pasif. Diperoleh 35 data dan dianalisis menggunakan uji analisis bivariat Chi-Square dengan program SPSS 20.0 for Windows.
Hasil. Ibu hamil denganlingkunganperokok berat memiliki risiko melahirkan bayi BBLR sebesar 21.667 lebih besar daripada ibu hamil denganlingkungan perokok ringan (OR=21.667). ibu hamil denganlingkunganperokok sedang memiliki risiko melahirkan bayi BBLR sebesar 3.25 lebih besar daripada ibu hamil denganlingkunganperokok ringan (OR=3.250).
Kesimpulan.Terdapat hubungan yang signifikan antara ibu hamil yang terpapar asap rokok pada lingkungan perokok terhadap kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Ibu hamil perokok pasif sedang dan berat memiliki risiko lebih besar daripada ibu hamil perokok pasif ringan.

Kata Kunci: BBLR, ibuhamil, perokokpasif