Abstrak


Perkembangan Seni Ludruk Kirun Dan Relevansinya Untuk Meningkatkan Apresiasi Siswa Terhadap Budaya Lokal


Oleh :
Dhelfyan Hargianto - K4410010 - Fak. KIP

Tujuan dalam Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) latar belakang berdirinya seni Ludruk Kirun di Madiun, (2) perkembangan dan eksistensi seni Ludruk Kirun, (3) pandangan guru dan masyarakat terhadap eksistensi Ludruk dalam kaitannya sebagai pelestarian budaya, (4) usaha guru dalam menumbuh kembangkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal.

Bentuk penelitian ini deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara dalam meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang dengan menghasilkan data-data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang tertentu atau perilaku yang dapat diamati dengan menggunakan langkah- langkah tertentu. Dalam penelitian ini digunakan strategi studi kasus terpancang tunggal. Sumber data yang digunakan adalah sumber benda, tempat, peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive dan snowball sampling. Validitas data yang digunakan adadua teknik trianggulasi yaitu trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif, yaitu proses analisis yang bergerak di antara tiga komponen yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: (1) LatarbelakangberdirinyaLudrukKirun, berawal dari gigihnya seorang seniman untuk mempertahankan sekaligus melestarikan budaya bangsa khususnya kesenian Ludruk, Sukirun atau yang lebih dikenal sekarang HM. Syakirun atau Kirun mendirikan Padepokan Seni Kirun (PadSKi). (2) PerkembanganseniLudrukKirunBerawaldariludruk yang merupakankesenianasli Indonesia,ingindilestarikanolehkirundenganbelajarsenikepadaibuKursi (SenimanKlasik). Tahun 1985 Kirunmendirikansanggar “Kirun Cs” danmengadakanpelatihantari, Ketoprak, Ludurk, danLawak.Akhrinya pada tahun 2009 sanggar “Kirun Cs” berganti nama menjadi Padepokan Seni Kirun (PadSKi) (3) Pandangan guru dan masyarakat terhadap eksistensi Ludruk Kirundalammelestarikan budaya lokal khususnya ludruk harus dimulai diberikan kepada generasi muda sejak dini. Dikenalkannya kesenian Ludruk Madiun terhadap generasi muda, turut berupaya menumbuhkan rasa bangga terhadap budayanya dan menjadipelopor kesenian lain agar tetap terjaga kelestariannya di masa yang akan datang. (4) Usaha guru memberikanapresiasi siswa terhadap budaya lokal dalam hal ini seorang guru aktif dan profesional. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menjadi teladan bagi murid, dan membangkitkan kesadaran murid belajar kebudayaan lokal yang ada di Indonesia, memahami secara mendalam dan akhirnya mereka mengerti.

Kata kunci: Ludruk, Relevansi, Budaya Lokal, Apresiasi Siswa