Abstrak


Sistem rekrutmen guru produktif sekolah menengah kejuruan (smk) pada era sentralisasi (studi kasus di Surakarta)


Oleh :
Wahyu Noviansyah - K1510053 - Fak. KIP

Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Mengetahui rekrutmen guru produktif
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada era sentralisasi di Surakarta, (2)
Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem rekrutmen guru produktif
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada era sentralisasi di Surakarta, (3)
Mengetahui rekrutmen guru Produktif dalam pengembangan pembelajaran di
Program Studi PTB.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Untuk
memperoleh data yang dibutuhkan, langkah pertama yang dilakukan adalah
menentukan responden yang mengetahui secara persis rekrutmen guru produktif
pada era sentralisasi. Kedua, peneliti melakukan wawancara kepada responden
secara tidak terstruktur dan melakukan pengamatan yang sesuai dengan fokus
penelitian juga secara tidak terstruktur. Ketiga, melakukan validasi data dengan
triangulasi serta melakukan analisis data. Hasilnya berupa deskripsi tentang proses
rekrutmen guru produktif SMK di era sentralisasi, kelebihan dan kekurangan dari
rekrutmen guru produktif di era sentralisasi.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa rekrutmen guru produktif Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) pada era sentralisasi dilakukan melalui Program
Pengangkatan CPNS, yaitu Program Seleksi CPNS, Program D III Guru Kejuruan
Teknologi (GKT) pada Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi (PPPGT)
dan Program Tunjangan Ikatan Dinas (TID) yang masing-masing penyelenggara
dan mekanisme rekrutmennya berbeda-beda. Untuk Program D III GKT dan
Program TID merupakan model rekrutmen dengan pola Ikatan Dinas, karena
calon guru produktif diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan dengan
biaya Pemerintah. Kelebihan rekrutmen guru produktif di era sentralisasi adalah
distribusi guru yang merata, produk guru yang dihasilkan lebih terampil, tingkat
transparansi KKN lebih rendah dan lain-lain. Kekurangannya adalah secara
administrasi pengurusan berkas terlalu jauh, terdapat sistem titipan, pengawasan
Pemerintah Pusat terhadap daerah masih kurang.
Simpulan penelitian ini adalah rekrutmen guru produktif dilakukan
melalui 3 program, yaitu : Program Seleksi CPNS, Program D III GKT dan
Program Tunjangan Ikatan Dinas. Belum adanya kegiatan orientasi yang
dilakukan oleh pihak sekolah. Melalui kelebihan rekrutmen guru produktif di era
sentralisasi, Prodi PTB dapat mengembangakan materi perkuliahan pada mata
kuliah profesi kependidikan sehingga mahasiswa mengetahui pola rekrutmen dan
dapat meyiapkan diri untuk menghadapi rekrutmen guru PNS.Selain itu, Prodi
PTB dapat mengadopsi kelebihan proses perkuliahan di PPPGT pada Program D
III GKT,
Kata Kunci : Rekrutmen Guru Produktif, Era Sentralisasi, kelebihan dan
kekurangan, Program Pengangkatan CPNS, Prodi PTB