Abstrak


Prarancangan pabrik fenol Dari kumena hidroperoksida Kapasitas 50.000 ton / tahun


Oleh :
Valentino Adi Nugroho - I0507073 - Fak. Teknik

Dengan meningkatnya jumlah industri-industri kimia di Indonesia, khususnya industri plastik, serat sintetis dan kayu, maka penting sekali adanya perencanaan pendirian pabrik fenol di Indonesia. Pabrik fenol dengan kapasitas 50.000 ton/tahun ini akan didirikan pada lahan 15.000 m2 di desa Roomo, kecamatan Manyar, kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Proses pembuatan Fenol dilakukan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB). Reaksi berlangsung pada fase cair – cair, irreversible, eksotermis, isothermal, non adiabatis pada suhu umpan 65oC dan tekanan 2 atm. Bahan baku Kumena Hidroperoksida didekomposisi menjadi fenol dengan bantuan katalis asam sulfat. Untuk mendapatkan produk Fenol 99,9% maka produk keluar reaktor harus dimurnikan dengan menara distilasi untuk memisahkan fenol dari bahan yang tidak diinginkan. Sedangkan bahan yang masih dibutuhkan dikembalikan lagi ke reaktor untuk diproses kembali. Hasil samping dari proses ini adalah aseton yang masih memiliki nilai ekonomis. Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, steam, udara tekan, tenaga listrik. Kebutuhan air untuk umpan boiler, air konsumsi, dan sanitasi diperoleh dari air sungai, sedangkan untuk steam diperoleh dari boiler dengan suhu 550oC dan tekanan 38,46 atm. Untuk kebutuhan listrik diperoleh dari generator dan dari PLN sebagai cadangan.
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Jumlah karyawan keseluruhan adalah 151 orang, dengan karyawan shift berjumlah 85 orang dan karyawan non-shift 66 orang. Pabrik ini direncanakan akan beroperasi selama 330 hari per tahun .
Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 61,68% dan 52,43%, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 1,4 dan 1,6 tahun, BEP (Break Even Point) 44,38%, dan SDP (Shut Down Point) sebesar 22,74%, DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 30,03%. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk didirikan.