Abstrak


Proses spasial relokasi warga bantaran bengawan solo kecamatan jebres tahun 2010 (Studi Kasus Relokasi Sistem Cluster, untuk Memperkaya Materi Geografi SMA Kelas X pada SK Menganalisis Unsur-unsur Geosfer, KD Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhada


Oleh :
Gunawan Tri Nugroho - K5407024 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui proses alihfungsi lahan daerah bantaran Bengawan Solo di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, sebelum dan sesudah relokasi dilakukan. (2) Untuk mengetahui proses relokasi warga bantaran Bengawan Solo, Kecamatan Jebres Kota Surakarta ke daerah yang baru. (3) Untuk mengetahui tingkat kecocokan daerah tujuan relokasi sebagai daerah permukiman baru warga bantaran Bengawan Solo Kecamatan Jebres Kota Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif. Jumlah populasi sebanyak 287 rumah yang di relokasi. Besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 122 rumah. Penelitian ini dilakukan di 3 lokasi permukiman cluster relokasi yang berada di Kecamatan Mojosongo.Teknik pengumpulan data dengan wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis proses spasial, deskriptif kualitatif dan analisis evaluasi. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi data yang kemudian disempurnakan dengan member checking agar data lebih valid.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Proses alihfungsi lahan yang terjadi di bantaran Bengawan Solo khususnya di Pucang Sawit dan kelurahan Sewu sudah berlangsung lama, hal tersebut dibuktikan sebagian warga bisa memperoleh setifikat tanah karena memang pada saat itu belum ada undang-undang yang mengatur tentang sungai atau daerah bantaran. (2) Kelurahan Mojosongo adalah daerah tujuan relokasi dengan sistem cluster. Sistem Clustering merupakan pilihan yang diberikan Pemerintahan Kota untuk warga yang menempati tanah negara (tidak mempunyai sertifikat) yang kemudian disetujui oleh warga. (3) Tiga lokasi cluster adalah Pucangmojo, Mipitan Sewu dan Ngemplak Sutan. Pucangmojo mempunyai jarak sedang terhadap PUSKESMAS dan sekolah, memberikan kenaikan pendapatan, dan jauh dari bencana banjir. Mipitan Sewu mempunyai jarak sedang terhadap PUSKESMAS dan sekolah, memberikan peningkatan pendapatan akan tetapi rawan terjadi bencana banjir. Ngemplak Sutan mempunyai jarak jauh dari PUSKESMAS dan sekolah, tidak memberikan peningkatan pendapatan, dan jauh dari bencana banjir.
Kata kunci : relokasi, Bengawan Solo, cluster