Abstrak
Prarancangan pabrik ethylenediamine dari monoethanolamine dan ammonia kapasitas 20.000 ton/tahun
Oleh :
Rumanti Nugraheni - - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Prarancangan pabrik ethylenediamine ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
dunia yang semakin bertambah. Ethylenediamine banyak digunakan pada industri pestisida,
industri bahan bakar dan minyak pelumas, industri pulp dan kertas, dan lain sebagainya.
Bahan baku yang digunakan adalah monoethanolamine dan ammonia. Pabrik direncanakan
didirikan di Bontang, Kalimantan Timur pada tahun 2010
Pembuatan ethylenediamine merupakan reaksi ammonolysis monoethanolamine
pada fase gas dengan katalisator raney nickel dalam reaktor single bed catalytic dengan
kondisi adiabatis non isotermal pada suhu 235-272 oC dan tekanan 33 atm. Pada proses ini
juga terbentuk diethylenetriamine dan air sebagai produk samping
Pabrik ethylenediamine ini dirancang dengan kapasitas 20.000 ton/tahun. Bahan
baku yang digunakan adalah monoethanolamine 99,9% berat sebanyak 20951,329 ton/tahun
dan ammonia 99,5% mol sebanyak 7137 ton/tahun. Dengan konversi total sebesar 75 %.
Produk yang dihasilkan berupa ethylenediamine 99,294 % berat dan sebanyak 20.000
ton/tahun.
Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, udara tekan, tenaga
listrik, dan bahan bakar. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan
baku dan produk.
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur
organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang
terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dan 330
hari per tahun. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 165 orang.
Dari analisa ekonomi yang dilakukan terhadap pabrik diperoleh modal tetap (fixed
capital investment) sebesar Rp.93.678.592.307,00 sedangkan modal bergerak (Working
capital investment) sebesar Rp.67.063.675.779,00 dan biaya produki total per tahun adalah
sebesar Rp.210.192.460.989,00. Analisa kelayakan diperoleh Break Even Point (BEP) 43,84
%, Shut Down Point (SDP) 29,56 %, Rate of Investment (ROI) sesudah pajak 34,61 % ROI
sebelum pajak 43,26 %, Pay Out Time (POT) sesudah pajak 2,35 tahun, sebelum pajak 1,95
tahun, Discounted Cash flow (DCF) 22,89 %, laba sebelum pajak Rp. 40.529.547.249,00 dan
laba sesudah pajak Rp. 32.423.637.799,00.
Dari hasil evaluasi ekonomi tersebut, pabrik Ethylenediamine dari
Monoethanolamine dan Ammonia dengan kapasitas 20.000 ton/tahun cukup menarik untuk
dipertimbangkan pendiriannya di Indonesia.