Abstrak


Optimalisasi penggunaan lahan di sub das keduang Kabupaten Wonogiri


Oleh :
Yusdhi Arwan - A131208011 - Sekolah Pascasarjana

Sasaran kunci pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah
peningkatan produktivitas lahan serta perbaikan kesejahteraan masyarakat. Realita
yang ada, jumlah DAS kritis dari tahun ke tahun semakin meningkat dan
kesejahteraan masyarakat di sekitar DAS juga masih rendah. Erosi pada Sub DAS
Keduang disebabkan oleh penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kondisi
biogeofisik lahan dan praktek pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan
aspek konservasi tanah dan air. Erosi tanah merupakan salah satu penyebab
terjadinya lahan kritis dan penurunan produktivitas lahan di daerah hulu.
Tingginya kebutuhan lahan untuk tanaman pangan serta penggunaan lahan yang
tidak sesuai dengan peruntukkannya semakin mempercepat terjadinya erosi.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui besar nilai erosi permukaan
yang terjadi pada Sub DAS Keduang dan (2) menentukan alokasi luas
penggunaan lahan yang optimal dalam rangka menurunkan besaran erosi serta
meningkatkan produksi tanaman pangan dan hasil hutan berupa kayu di Sub DAS
Keduang.
Optimalisasi penggunaan lahan dalam penelitian ini didasarkan pada
arahan fungsi kawasan, pengklasteran wilayah sub DAS Keduang serta produksi
tanaman pangan dan kayu yang ditujukan untuk mengendalikan erosi. Klasifikasi
arahan fungsi kawasan didasarkan pada faktor biofisik antara lain curah hujan,
jenis tanah dan kelerengan, pengklasteran wilayah diperoleh dari peta tingkat
bahaya erosi, kerapatan vegetasi dan tinggi tempat, produksi tanaman pangan dan
kayu diperoleh dari data sekunder dengan beberapa asumsi pada setiap jenis
penggunaan lahan, serta pendugaan erosi dengan menggunakan metode USLE
(Universal Soil Loss Equation). Penentuan alokasi optimal dilakukan dengan
menggunakan metode program linier (linear programming).
Hasil penelitian menujukkan bahwa erosi aktual total di Sub DAS
Keduang sebesar 5.775.219,13 ton/th, sedangkan erosi yang diperbolehkan total
adalah 478.047,49 ton/thn. Berdasarkan hasil analisis penggunaan lahan optimal
diperoleh kombinasi alokasi penggunaan lahan yaitu sawah irigasi 7.885,97 ha
(18,7%) , sawah tadah hujan 6.975,86 ha (16,6%), perkebunan 5.971,83 ha
(14,2%) , hutan 9.919,82 ha (23,6%) dan padang rumput 85,09 ha (0.2%),
sedangkan pemukiman tidak dilakukan analisis optimalisasi. Pendugaan erosi
hasil dari optimalisasi penggunaan lahan sebesar 258.713,5 ton/th.
Kata kunci : Sub DAS Keduang, erosi, program linier, arahan fungsi kawasan,
penggunaan lahan optimal