Abstrak
Kajian pengelolaan tanah terhadap tingkat bahaya erosi di Kecamatan Tlogowungu dengan menggunakan metode usle dan gis
Oleh :
Dwi Istanto - H0202037 - Fak. Pertanian
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Bahaya Erosi serta mengtahui alternatif pengelolaan tanah terbaik berdasarkan konsep konservasi tanah dan air di Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang pendekatan variabelnya dengan survai, dalam hal ini adalah survai lahan di lapangan dan didukung dengan analisis tanah di laboratorium. Penentuan Tingkat Bahaya Erosi dilakukan pada tiap satuan lahan. Kecamatan Tlogowungu dibedakan menjadi lima kelas Tingkat Bahaya Erosi yaitu Tingkat Bahaya Erosi (TBE) sangat ringan, terdapat pada SPL 19, 20, 21, 22 dan 23 dengan total luas 3120.65 ha. TBE ringan yaitu pada SPL 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 dan SPL 18 seluas 3592.08 ha. TBE sedang yaitu pada SPL 5, 8 dan 9 seluas 587,20 ha. TBE berat yaitu pada SPL 3 dan SPL 4 seluas 641,90 ha. Dan TBE sangat berat yaitu pada SPL 1, dan 2, seluas 322,81 ha. Pola pengelolaan tanah di daerah penelitian pada umumnya yaitu pengolahan tanah secara intensif dengan pembuatan bangunan konservasi teras dengan konstruksi kurang baik. Olah Tanah Intensif (OTI) terdiri dari lima belas satuan lahan, sedangkan untuk Olah Tanah Konservasi (OTK) dilakukan di enam satuan lahan dan untuk Tanpa Olah Tanah (TOT) dilakukan di dua satuan lahan. Alternatif pengelolaan tanah terbaik pada daerah penelitian dengan Tingkat Bahaya Erosi berat dan sangat berat yaitu dengan pola pengolahan tanah secara TOT, yaitu pada SPL 1, 2, 3, 4 dan 9. Untuk satuan lahan dengan Tingkat Bahaya Erosi sedang dan ringan (Kemiringan lereng > 15%) dilakukan dengan OTK, untuk SPL 5, 6, 7 dan 8. Sedangkan untuk satuan lahan dengan Tingkat Bahaya Erosi yang ringan (Kemiringan lereng < 15%) dan sangat ringan dilakukan OTI, dengan jumlah 14 SPL, yaitu SPL 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22 dan SPL 23.