Abstrak


Hubungan antara infeksi soil transmitted helminths (sth) dengan kadar eosinofil Darah tepi pada siswa sd Barengan di Kecamatan Teras Boyolali


Oleh :
Aulia Nadhiasari - G0011046 - Fak. Kedokteran

Latar belakang. Infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing tambang merupakan salah satu penyakit yang perlu diperhatikan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Pada infeksi kronis, terjadinya eosinofilia merupakan perlindungan terhadap cacing tambang. Peningkatan eosinofil sering dihubungkan dengan penyakit seperti alergi, sindroma nefrotik, leoffler syndrome, dan kecacingan. Data yang membuktikan tentang hubungan ini masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara soil transmitted helminth dan kadar eosinofil darah tepi pada siswa SD Barengan di Kecamatan Teras, Boyolali. Metode. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasional analitik dengan rancangan cross sectional, yang dilakukan di SD Barengan Kecamatan Teras Boyolali pada bulan Oktober-November 2014. Subjek berjumlah 74 orang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Data dikumpulkan dari pemeriksaan feses dan pengisian kuisioner oleh responden. Data diuji secara statistik dengan uji hipotesis Chi Square, untuk mengetahui hubungan antara infeksi soil transmitted helmints dengan kadar eosinofil darah tepi. Hasil. Penelitian ini menunjukkan prevalensi kecacingan pada siswa SD Barengan sebanyak 47.3% dan Uji Analisis Chi Square antara infeksi STH dengan eosinofilia dengan p = 0.041 dan Odds Ratio = 2.695. Kesimpulan. Desa Barengan, Kecamatan Teras, Boyolali masih menjadi area endemic bagi kecacingan sebanyak 47.3%. Penelitian ini menunjukkan hasil terdapat hubungan antara prevalensi infeksi STH dengan eosinofilia dengan rata-rata siswa yang menderita kecacingan sebanyak 2.695 kali mengalami eosinofilia.