Abstrak


Pemberitaan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Surat Kabar Selama Masa Kampanye Pemilu 2014 (Studi Mengenai Pemberitaan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dalam Harian Kompas, Suara Merdeka, dan Solopos Pada Masa Kampanye Pemilu 2014)


Oleh :
Melly Melati Devi - D0210073 - Fak. ISIP

Pers di Indonesia tidak sepenuhnya bebas dalam memberitakan berbagai isu yang berkembang di masyarakat, namun harus mematuhi Kode Etik Jurnalistik yang ada. Walaupun harus mematuhi aturan yang sama, kebijakan redaksional tiap surat kabar berbeda satu dengan yang lain. Dimana hal itulah yang membedakan cara penyajian sebuah kejadian atau isu, dan bagaimana sudut pandang dari setiap surat kabar terhadap hal yang diberitakan. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari frekuensi berita yang ditampilkan, isi berita, jenis berita, penempatan halaman berita, total volume berita, penggunaan gambar/ilustrasi, dan pengambilan narasumber berita. Penelitian ini mengambil fokus pada analisis isi tentang penyajian Pemberitaan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dalam Harian Kompas, Suara Merdeka, dan Solopos Pada Masa Kampanye Pemilu 2014, dengan menggunakan uji statistik chisquare sebagai teknik analisa data untuk mengetahui bagaimana ada atau tidaknya perbedaan dalam penyajian berita di tiga surat kabar tersebut. Hasil dari penelitian dari ketiga surat kabar menunjukkan bahwa frekuensi berita di Solopos paling banyak dibanding surat kabar lain. Berita yang paling banyak muncul yaitu mengenai sisi positif Jokowi, dan yang paling sedikit yaitu berita negatif tentang Jokowi. Berita yang ditampilkan dominan bersifat hard news, tanpa gambar/ilustrasi, dan ditempatkan pada halaman dalam. Volume berita terbesar digunakan untuk berita mengenai Jokowi. Narasumber terbanyak untuk Solopos dan Suara Merdeka adalah tim sukses, sedangkan untuk Kompas adalah capres/cawapres. Hasil dari uji chisquare terdapat perbedaan yang signifikan dalam berita yang dihasilkan oleh ketiga surat kabar tersebut, baik dari isi berita, jenis berita, total volume berita, penggunaan gambar/ilustrasi, dan pengambilan narasumber berita. Namun tidak ada perbedaan yang signifikan dalam penempatan halaman berita. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu semoga jurnalis bisa menjaga fungsinya dengan baik dan menghasilkan berita yang adil serta seimbang; partai politik bisa berkampanye secara sehat; dan penelitian ini bisa jadi referensi untuk penelitian sejenis dengan objek dan metode yang berbeda. Kata kunci: pemilu presiden 2014, capres cawapres, analisis isi