Abstrak


Uji Toksisitas Minyak Atsiri Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanii BI.) Terhadap Larva Artemia salina Leach. Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)


Oleh :
Yul Tri Darweni - M0409068 - Fak. MIPA

Kanker menjadi masalah utama kesehatan diseluruh dunia dan penyakit terbesar kedua setelah kardiovaskuler. Pengobatan konvensional memberikan banyak efek samping. Penggunaan obat tradisional kini digencarkan sebagai alternatif pengobatan karena dinilai lebih mudah dijangkau baik  harga maupun ketersediaannya. Tanaman kayu manis (Cinnamomum burmanii BI.) banyak dibudidayakan di Indonesia sebagai tanaman obat, antara lain sebagai obat reumatik, asam urat, batuk dan flu, melancarkan aliran darah, menghilangkan bau badan, menurunkan kadar kolesterol dan menghilangkan masuk angin. Bagian yang sering diguanakan yaitu minyak atsiri hasil destilasi kulit batang. Kandungan utamanya yaitu cinnamaldehyde bersifat menghambat dan merusak proses kehidupan, diduga senyawa ini dapat digunakan sebagai kokemoterapi untuk penyakit kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksisitas minyak atsiri batang kayu manis, nilai LC50 minyak atsiri kayu manis, dan mengetahui profil KLT minyak atsiri kayu manis.
Kulit batang kayu manis didestilasi untuk memperoleh minyak atsiri. Minyak atsiri yang dihasilkan diuji toksisitasnya terhadap larva  Artemia salina Leach. dengan seri kadar 1000ppm, 500ppm, 250ppm, 100ppm, 50ppm, 30ppm. Efek toksisitas minyak atsiri kayu manis dianalisis dengan menghitung LC50 selama 24 jam perlakuan dan dilakukan KTL untuk mendeteksi kandungan senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri kayu manis.
Hasil penelitian menunjukkan minyak atsiri kayu manis bersifat toksik dengan nilai LC50 94, 304 µg/ml sehingga dapat dinyatakan bahwa minyak atsiri kayu manis dapat digunakan sebagai kandidat anti kanker dan senyawa minyak atsiri kayu manis dapat dipisahkan pada Rf 0,76 (fenol) ; 0,47 (terpenoid) dan 0,28 (fenol).

Kata kunci: Uji toksisitas, Minyak Atsiri, Kayu Manis, Cinnamomum burmanii BI., Artemia salina Leach, BSLT.

Cancer is a major health problem in the world and the second largest disease after cardiovascular disorder. Conventional medications cause many side effect symptoms. The use of medicinal plants as an alternative medication increases sharplynow because it is easy to access both on price and availability. Cinnamon (Cinnamomum burmanii BI) is widely known as a medicinal plant in Indonesia. Essential oil distillated from cinnamon bark contains cinnamaldehyde. It has inhibitor properties and destructive to the biology process, therefore it expects to use as a co-chemotheraphy agent for cancer. This study aims to determine the toxicity effect of the cinnamon bark essential oil on brine shrimp (Artemia salina Leach) larvae, estimate LC50of the cinnamon bark essential oil on brine shrimp larvae, and detect the thin layer chromatography (TLC) profile of the cinnamon bark essential oil.
Cinnamon barks were obtained from Center for Research and Development of Medicinal Plants and Traditional Medicine, Tawangmangu. Essential oil distillated from cinnamon bark was tested its toxicity by applying Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method with serial concentrations i.e.: 1000, 500, 250, 100, 50, 30, and 0 ppm. Lethal concentration (LC) 50 of cinnamon essential oil on brine shrimp larvae was calculated for 24 hours. TLC was carried out to detect chemical content in the cinnamon bark essential oil.
The study showed that cinnamon bark essential oil is toxic to the brine shrimp larvae in 24 hours and its LC50 value is 94,304 µg/ml.  Therefore cinnamon bark essential oil is potential to use as anti-cancer agent. Chemical content in the cinnamon bark essential oil can be separated at retention factor (Rf) 0.76 (Phenol) ; 0,47 (Terpenoid) ; and 0,28 (Phenol)

Keywords: essential oil, cinnamon (Cinnamomum burmanii BI), Artemia salina Leach, Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).