;

Abstrak


Analisis Tuturan Tokoh Tinker Bell dalam Film Tinker Bell And The Lost Treasure dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.


Oleh :
Awang Wigantara - S131008006 - Sekolah Pascasarjana

AWANG WIGANTARA. NIM S 131008006. 2014. Analisis Tuturan Tokoh Tinker Bell dalam Film Tinker Bell And The Lost Treasure dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Pembimbing I: Prof. Dr. Sri Samiati Tarjana. Pembimbing II: Dr. Sri Marmanto, M.Hum. Program Studi Linguistik Penerjemahan, Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak ilokusi tuturan tokoh Tinker Bell; (2) mengidentifikasi teknik penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan tuturan Tinker Bell dalam bahasa sasaran; (3) mengungkapkan dampak penggunaan teknik tersebut terhadap kualitas terjemahan (keakuratan dan keberterimaan). Penelitian ini berseifat deskriptif kualitatif dengan studi kasus terpancang. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film Tinker Bell And The Lost Treasure dan terjemahannya yang berjudul Tinker Bell Dan Harta Karun Yang Hilang. Sedangkan data dalam penelitian ini adalah semua tuturan tokoh Tinker Bell dan juga penilaian rater melalui kuesioner. Analisis dilakukan bersamaan dengan melihat keterkaitan antar bagian dalam data. Adapun model analisis ini mengacu pada analisis etnografi dari Spradley yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis kultural. Pengumpulan data dalam peneitian ini, dilakukan dengan cara mengkaji dokumen, memberikan kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis tindak ilokusi yang ditemukan, yaitu asertif, direktif, ekspresif, dan komisif. Adapun teknik-teknik penerjemahan yang digunakan didalamnya adalah padanan mapan (100 kasus), kombinasi dua teknik / duplet (98 kasus), literal (29 kasus), kombinasi tiga teknik / triplet (19 kasus), peminjaman murni (16 kasus), modulasi (12 kasus), reduksi (2 kasus), amplifikasi linguistik (2 kasus), dan kombinasi empat teknik / kwartet (1 kasus) Kualitas terjemahan menunjukkan bahwa tingkat keakuratan dan keberterimaannya tergolong tinggi. Terdapat 18 data yang dikategorikan kurang akurat dan 12 data yang dikategorikan kurang berterima. Tingkst keakuratan dan keberterimaan yang lebih dari 90% dari total data yang ada, mengindikasikan bahwa secara umum terjemahannya bagus. Meskipun demikian, tingkat keberterimaannya lebih tinggi daripada tingkat keakuratan.. Teknik padanan mapan dan kombinasi dua teknik merupakan teknik-teknik yang paling banyak muncul. Penelitian ini hanya meneliti data semua tuturan Tinker Bell yang merupakan tokoh utama dalam film. Adapun tuturan-tuturan tokoh-tokoh yang lainnya dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya. Kata kunci: tuturan, tindak ilokusi, teknik penerjemahan, keakuratan dan keberterimaan