Abstrak
Analisis rasio keuangan untuk memprediksi potensi kebangkrutan dengan pendekatan camels (studi kasus pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Artanawa Dolopo Madiun)
Oleh :
Latifah Baroroh - F1205554 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Artanawa Dolopo Madiun dari tahun 2002-2006 dengan menggunakan metode CAMELS. Analisis dalam penelitin ini adalah menggunakan data laporan keuangan publikasi pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2006.
Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rasio CAMELS yang terdiri dari faktor permodalan (Capital) yang diukur dengan CAR, faktor Kualitas Aktiva Produktif (Asset) yang diukur dengan KAP dan PPAP, faktor manajemen (Management) yang diukur dengan kualitas manajemen, faktor Rentabilitas (Earning) yang diukur dengan ROA dan BOPO, faktor likuiditas (liquidity) yang diukur dengan Cash Ratio dan LDR, serta faktor Sensitivity to Market Risk.
Berdasarkan hasil penelitian, faktor permodalan BPR Artanawa Dolopo pada tahun 2002 sebesar 16,66%, tahun 2003 sebesar 17,57%, tahun 2004 sebesar 16,73%, tahun 2005 sebesar 15,99%, dan tahun 2006 sebesar 14,04%, akan tetapi secara keseluruhan nilaia CAR dalam kateori sehat. Nilai rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) pada tahun 2002 sebesar 1,19%, tahun 2003 sebesar 0,55%, tahun 2004 sebesar 1,27%, tahun 2005 sebesar 1,09%, dan tahun 2006 sebesar 0,97% dimana rasio KAP pada tahun 2002-2006 dalam kategori sehat. Nilai rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) pada tahun 2002 sebesar 123,26%, dan tahun 2003 sebesar 162,74%, sedangkan pada tahun 2004 dan 2005 rasio PPAP mengalami penurunan yaitu pada tahun 2004 rasio PPAP sebesar 121,47% dan tahun 2005 sebesar 77,89%. Pada tahun 2005 rasio PPAP dalam kategori cukup sehat, sedangkan untuk tahun 2006 rasio PPAP sebesar 88,66%. Dari penilaian faktor manajemen pada tahun 2002 sebesar 84, tahun 2003 sebesar 91, tahun 2004 sebesar 92, tahun 2005 95, dan tahun 2006 97. secara keseluruhan factor manajemen termasuk dalam kategori sehat. Nilai ROA selama periode 2002-2005 mengalami kenaikan yaitu tahun 2002 nilai ROA sebesar 6%, tahun 2003 sebesar 6,6%, tahun 2004 sebesar 6,69%, dan tahun 2005 sebesar6,99%, sedangkan untuk tahun 2006 nilai ROA menurun yaitu 6,21%. Secara keseluruhan nilai ROA selama periode 2002-2006 termasuk dalam kategori sehat. Nilai BOPO selama periode 2002-2006 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2002 nilai BOPO sebesar 82,58%, pda tahun 2003 sebesar 76,73%, pada tahun 2004 sebesar 77,18%, pada tahun 2005 sebesar 47,45%, sedangkan untuk tahun 2006 sebesar 77,28%. Secara keseluruhan nilai BOPO selama periode 2002-2006 termasuk dalam kategori sehat. Nilai Cash Ratio selama periode 2002-2005 menunjukkan penurunan yaitu pada tahun 2002 nilai Cash Ratio sebesar 30,57%, tahun 2003 sebesar 29,37%, tahun 2004 sebesar 24,64%, dan tahun 2005 sebesar 27,57%, sedangkan tahun 2006 nilai Cash Ratio mengalami kenaikan yaitu 35,68%. Untuk nilai Cash Ratio selama periode 2002-2006 termasuk dalam kategori sehat. Nilai LDR selama periode 2002 sebesar 79,26%, tahun 2003 sebesar 78,13%, tahun 2004 sebesar 82,64%, tahun 2005 sebesar 83,22%, dan tahun 2006 sebesar 87,85% sehingga nilai LDR menunjukkan dalam kategori sehat. Nilai Sensitivity to Market Risk untuk tahun 2002 sebesar 4,57, tahun 2003 sebesar 4,58, tahun 2004 sebesar 4,56, tahun 2005 sebesar 4,57%, dan untuk tahun 2006 sebesar 4,53 dimana nilai Sensitivity to Market Risk termasuk dalam kategori sehat.