Abstrak


Penjadwalan produksi kain pada proses dyeing dan finishing dengan algoritma penjadwalan dispatching rules untuk mengurangi mean tardiness (Studi kasus PT Kusuma Mulia Karanganyar)


Oleh :
Endik Kusuma Atmadji - I0399001 - Fak. Teknik

ABSTRAK PENJADWALAN PRODUKSI KAIN PADA PROSES DYEING DAN FINISHING DENGAN ALGORITMA PENJADWALAN DISPATCHING RULES UNTUK MENGURANGI MEAN TARDINESS (STUDI KASUS PT. KUSUMA MULIA KARANGANYAR). Skripsi. Surakarta : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Juli 2005. PT. Kusuma Mulia merupakan perusahaan tekstil yang hanya memfokuskan pada proses dyeing dan finishing dan menerapkan sistem manufaktur Make-to-Order (MTO) dengan sistem produksi flowshop. Bagian Marketing menerima order dari konsumen dan membaginya dalam beberapa batch. Ukuran batch berdasarkan kapasitas mesin dyeing adalah 1000 meter. Permasalahan yang dihadapi Bagian PPC saat ini adalah masih tingginya tingkat keterlambatan penyelesaian batch. Permasalahan tersebut tentunya akan mengurangi kemampuan Bagian PPC dalam memenuhi due date produksi yang diberikan oleh Bagian Marketing. Beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian batch antara lain adalah penjadwalan produksi yang dilakukan tidak mempertimbangkan proses alokasi batch yang akan diproduksi pada mesin dyeing paralel dan tidak adanya jadwal produksi untuk mesin-mesin yang ada di stasiun kerja finishing. Tujuan penelitian ini adalah memecahkan permasalahan bagaimana menyusun jadwal produksi kain dengan algoritma penjadwalan Dispatching Rules untuk kriteria minimasi rata-rata keterlambatan penyelesaian batch (mean tardiness). Ide dasar dari Dispatching Rules adalah menjadwalkan sebuah operasi sesegera mungkin, jika ada lebih satu pekerjaan menunggu untuk diproses pada mesin yang sama maka dijadwalkan dengan prioritas terbaik (Sipper and Buffin 440). Dispatching Rules yang dipakai adalah EDD, LPT, dan SPT. Manfaat utama yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengurangan rata-rata keterlambatan penyelesaian batch (mean tardiness). Manfaat lain dari penerapan algoritma penjadwalan Dispatching Rules adalah pengurangan total tardiness di lantai produksi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mean tardiness dan total tardiness bisa dikurangi dengan penerapan algoritma penjadwalan Dispatching Rules untuk kriteria minimasi mean tardiness. Pengurangan mean tardiness mencapai 18,94% dengan rentang keterlambatan penyelesaian batch antara 0-240 menit atau berkurang sebesar 25%. Pengurangan total tardiness lantai produksi mencapai 18,94% atau menghemat waktu sebesar 690 menit. Kata Kunci: Flowshop, EDD,LPT, SPT, total tardiness, mean tardiness. xvii + 125 halaman; 6 gambar; 35 tabel; 13 lampiran Daftar pustaka : 9 (1974-2004).