ABSTRACK
This research aims to 1) recognize amount of bad debts, 2) identify efforts made by the orthopedic hospital, 3) define obstacles encountered during the process of bad debt collection, 4) recognize the hospital’s accounting policy, and 5) analyze bad debt collection rate of Prof. Dr. R. Soeharso hospital in the period of 2011-2014.
Analysis of bad debt collection rate was done by measuring financial ratio comprising bad debt ratio and collection ratio. The research object included administration lists of account receivable of Prof. Dr. R. Soeharso orthopedic hospital in the period of 2011-2014.
The results of this research show that in term of account receivable management, bad debt collection of the orthopedic hospital in the period of 2011-2014 was considered weak. The hospital owned a great amount of bad debts. Meanwhile, the collection rate was 0,67%. This gives bad effects on the hospital since the smaller collection ratio is, the smaller amount of account receivable which can be altered into cash will be. Based on the aforementioned results, the researcher recommends that the orthopedic hospital improve more on both management of account receivable and efforts made for return on the account receivable. It is also necessary for the hospital to employ personnels responsible for dealing with bad debt collection problems.
Keywords: bad debt, financial ratio analysis
ABSTRACK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah piutang macet, mengetahui upaya apa saja yang ditempuh oleh RS. Ortopedi, untuk mengetahui hambatan selama proses penagihan piutang macet, mengetahui kebijakan akuntansi rumah sakit, serta menganalisis tingkat penagihan piutang tak tertagih pada Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso selama tahun 2011-2014. Analisis tingkat penagihan ini dilakukan dengan mengukur rasio keuangan yang terdiri dari rasio tunggakan dan rasio penagihan. Objek dalam penelitian ini adalah daftar administrasi piutang Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso tahun 2011-2014. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa penagihan rumah sakit ortopedi selama tahun 2011-2014 tergolong sangat lemah dalam pengelolaan piutang, rumah sakit memiliki jumlah pitang macet dalam jumlah yang besar. Sedangkan tingkat penagihannya hanya sebesar 0,67%. Hal ini akan berakibat buruk bagi rumah sakit karena semakin kecil rasio penagihan maka semakin kecil piutang yang dapat berubah menjadi kas. Berdasarkan hasil dari penelitian, peneliti memberikan beberapa rekomendasi yaitu agar Rumah Sakit Ortopedi lebih meningkatkan manajemen pengelolaan piutangnya, meningkatkan kegiatan yang mengarah pada upaya pengembalian piutang, dan melakukan penambahan karyawan yang khusus menangani masalah penagihan piutang macet.
Kata kunci: Piutang macet, Analisis Rasio Keuangan.
