Abstrak
Model Penelitian Kompetensi Kejuruan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri
Oleh :
Muh Akhyar - - Fak. KIP
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model penilaian kompetensi kejuruan. Permasalahan yang diteliti adalah model pengembangan kompetensi siswa, dan model penilaian kompetensi siswa. Populasi penelitian terdiri atas 2 sub-populasi yakni (1) para pakar bidang pendidikan teknik dan kejuruan, instruktur praktik permesinan, dan pelaku industri; (2) siswa SMK Teknologi Industri di Surakarta. Sampel dari sub-populasi (1) ditentukan menggunakan teknik purposive sampling dengan anggota sampel terdiri atas sembilan pakar pendidikan kejuruan, enam instruktur praktik permesinan dan dua pelaku industri dilibatkan dalam validitas instrumen penelitian . Sampel sub-populasi (2) ditentukan menggunakan teknik proportional random sampling dengan anggota sampel berjumlah 607 siswa. Pengumpulan data bertujuan untuk (1) validasi instrumen dan (2) pengujian model pengembangan kompetensi. Pengumpulan data untuk validasi instrumen menggunakan angket sebanyak dua putaran, dan untuk pengujian model pengembangan kompetensi menggunakan angket, tes tertulis dan tes unjuk kerja. Analisis data untuk validasi instrumen menggunakan analisis deskriptif, sedangkan untuk pengujian model menggunakan analisis model LISREL. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: Pertama, model konstruk terdiri atas konstruk gaya belajar, konstruk personalitas, dan konstruk kompetensi. Konstruk gaya belajar terdiri atas indikator pengembangan kreativitas dengan muatan faktor sebesar 0,603 dan pengalaman inovatif dengan muatan faktor sebesar 0,577; konstruk personalitas terdiri atas indikator motivasi berprestasi dengan muatan faktor sebesar 0,780, responsif dengan muatan faktor sebesar 0,335 adaptif dengan muatan faktor sebesar 0,190, progresif dengan muatan faktor sebesar 0,375, antusias dengan muatan faktor sebesar 0,452 dan percaya diri dengan muatan faktor sebesar 0,307; dan konstruk kompetensi kejuruan terdiri atas indikator pengetahuan prinsip kerja dengan muatan faktor sebesar 0,631, pengetahuan prosedur kerja dengan muatan faktor sebesar 0,540, keterampilan pembubutan dengan muatan faktor sebesar 0,221, keterampilan pengefrasian dengan muatan sebesar 0,316, kecermatan kerja dengan muatan faktor sebesar 0,178 dan konsistensi kerja dengan muatan faktor sebesar 0,222. Kedua, ada hubungan positif dan signifikan antara personalitas dengan gaya belajar siswa dengan koefisien hubungan sebesar 0,564; ada hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar dengan personalitas siswa dengan koefisien hubungan sebesar 0,602; ada hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar dengan konpetensi kejuruan siswa dengan koefisien hubungan sebesar 0,905; dan ada hubungan negatif dan signifikan antara personalitas dengan kompetensi kejuruan siswa dengan koefisien hubungan sebesar -0,840. Model pengembangan kompetensi kejuruan dinyatakan sesuai dengan data empirik yang ditunjukkan oleh x2/df sebesar 3,105; penyimpangan nilai parameter (RMSEA) sebesar 0,062; indeks kesesuaian model GFI dan AGFI masing-masing sebesar 0,929 dan 0,907. Ketiga, model penilaian kompetensi kejuruan terdiri atas tiga komponen yakni personalitas, gaya belajar, dan kompetensi. Model ini disebut dengan model PGK.