Abstrak


Studi Perilaku Suksesi Perusahaan Keluarga: Operasionalisasi Dan Perluasan Theory of Planned Pada Perusahaan Kecil Dan Menengah di Eks. Karesidenan Surakarta


Oleh :
Mugi Harsono - 196807021995121001 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis operasionalisasi Theory of Planned Behavior (TPB) dan perluasannya menjadi Theory of Planned Behavior-Outcome (TPB-O) dalam kasus perilaku suksesi perusahaan keluarga. Wilayah Eks. Karesidenan Surakarta dipilih karena dua alasan: (1) merupakan kawasan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Tengah; dan (2) secara historis usaha keluarga terjadi sejak lama dan signifikan keberadaannya. Operasionalisasi konstruk TPB-O dalam kasus perilaku suksesi perusahaan keluarga adalah sebagai berikut: Dimensi-dimensi Considerations yang terdiri dari Attitude Toward the Behavior, Social Norm, dan Perceived Behavioral Control dioperasionalisasikan menjadi sikap terhadap suksesi, normal sosial suksesi, dan persepsi pengendalian suksesi. Intention dioperasionalisasikan dua dimensi, yaitu kesediaan pendahuluan mengundurkan diri dan kesediaan pengganti melanjutkan bisnis, Behavior dioperasionalisasikan menjadi keluasan perencanaan suksesi; serta Outcome dioperasionalisasikan menjadi kepuasan proses suksesi. Sampel penelitian ini adalah 197 perusahaan yang dikelola keluarga skala kecil dan menengah di eks. Karesidenan Surakarta yang telah melaksanakan alih generasi, yang mana setiap perusahaan diambil dua data. Yaitu data dari suksesor dan data dari pendahulu, atau fihak lain yang terlibat saat proses suksesi terjadi, sehingga jumlah data penelitian sebesar 394. teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling. Pengujian model penelitian menggunakan Structural Equation Modeling dengan perangkat lunak Amos 4.1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi-dimensi pertimbangan berpengaruh pada kesediaan pengganti melanjutkan bisnis, namun hanya norma sosial suksesi yang berpengaruh pada kesediaan pendahulu mengundurkan diri. Persepsi pengendalian suksesi berpengaruh langsung pada keluasan perencanaan suksesi. Selanjutnya, kesediaan pendahulu mengundurkan diri dan kesediaan pengganti melanjutkan bisnis berpengaruh pada keluasaan perencanaan suksesi. Kesediaan pendahulu mengundurkan diri berpengaruh pada kepuasan proses suksesi, namun kesediaan pengganti melanjutkan bisnis tidak berpengaruh. Terakhir, keluasan perencanaan suksesi berpengaruh pada kepuasan proses suksesi.