Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui bagaimana dukungan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi pada mata diklat akuntansi program keahlian khusus akuntansi SMK Batik 1 Surakarta tahun diklat 2006/2007, (2) Mengetahui bagaimana kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional serta pemahaman guru tentang makna kurikulum berbasis kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran berbasis kompetensi pada mata diklat akuntansi program keahlian khusus akuntansi SMK Batik 1 Surakarta tahun diklat 2006/2007, (3) Mengetahui kendala-kendala yang muncul pada guru dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan upaya yang dilakukan guru untuk menanggulangi kendala-kendala tersebut, (4) Mengetahui kendala-kendala yang muncul pada siswa dalam pembelajaran berbasis kompetensi dan upaya yang dilakukan siswa untuk menanggulangi kendala-kendala tersebut. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus tunggal terpancang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling (sampel bertujuan). Teknik pengumpulan data melalui tiga cara, yaitu (1)wawancara, (2)observasi, dan (3) analisis dokumen. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model interaktif dengan empat jalur kegiatan, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data, dan (4) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Peneliti menyimpulkan bahwa: (1) Pihak SMK Batik 1 Surakarta mendukung sepenuhnya pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi. Dukungan tersebut meliputi (a) meningkatkan kualitas pendidik, (b) menambah sarana prasarana sekolah. (2) Guru di SMK Batik 1 Surakarta telah mempergunakan kompetensi-kompetensinya dalam pembelajaran berbasis kompetensi walaupun perlu ditingkatkan lagi. Kompetensi itu meliputi (a) kompetensi personal, (b) kompetensi sosial, (c) kompetensi profesional, (4) pemahaman terhadap pembelajaran berbasis kompetensi. (3) Guru di SMK Batik 1 Surakarta menghadapi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu: (a) terbatasnya sumber bahan ajar, (b) kurangnya sarana prasarana sekolah, (c) siswa yang kurang aktif, (d) alokasi waktu bagi guru kurang. Usaha untuk mengatasi kendala tersebut, yaitu (a) guru menyusun bahan ajar sendiri, (b) pihak sekolah meminta bantuan dana, (c) guru memberi penghargaan kepada siswa, (d) pemanfaatan waktu luang oleh guru untuk menyelesaikan tugasnya. (4) Siswa SMK Batik 1 Surakarta juga menghadapi kendala dalam pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu: (a) siswa belum paham konsep pembelajaran berbasis kompetensi, (b) siswa malu bertanya, (c) kurangnya buku diktat untuk siswa. Usaha untuk mengatasi kendala tersebut, yaitu: (a) siswa memotivasi diri sendiri untuk bertanya kepada guru, (b) siswa melengkapi sendiri buku diktat yang mereka perlukan.