;

Abstrak


Pengaruh penggunaan metode group investigation (GI) dan think pair share (TPS) terhadap prestasi belajar sejarah ditinjau dari metakognitif siswa kelas xi iis sma negeri di Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2014/2015


Oleh :
Ismaul Fitroh - S861308013 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis: (1.) Perbedaan pengaruh
penggunaan metode group investigation dan think pair share terhadap prestasi
belajar sejarah (2.) Perbedaan pengaruh metakognitif tinggi dan rendah siswa
terhadap prestasi belajar sejarah (3.) Pengaruh interaksi antara metode
pembelajaran dan metakognitif siswa terhadap prestasi belajar sejarah.
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI-IIS SMA Negeri di
Kabupaten Ponorogo. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-IIS
SMA Negeri 1 Sampung sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI-IIS SMA
Negeri 1 Jetis sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan multistage cluster random sampling. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain
faktorial 2x2. Data yang diperoleh dari analisis penggunaan metode group
investigation dan think pair share, metakognitif siswa dan prestasi belajar sejarah
kemudian dianalisis dengan menggunakan anava dua jalan dengan taraf
signifikansi a = 0,05.
Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Terdapat perbedaan pengaruh
penggunaan metode group investigation dan think pair share terhadap prestasi
belajar sejarah. Hasil uji Anava diperoleh Fhitung 5,024 > Ftabel 4,00. Prestasi
belajar sejarah siswa pada metode group investigation lebih baik dari pada
prestasi belajar sejarah siswa pada metode think pair share. Prestasi belajar
sejarah dengan metode group investigation memperoleh rata-rata (mean=75,46)
sedangkan prestasi belajar sejarah dengan metode think pair share memperoleh
rata-rata (mean= 67,67). (2) Terdapat perbedaan pengaruh metakognitif tinggi dan
rendah siswa terhadap prestasi belajar sejarah. Hasil uji Anava diperoleh Fhitung
4,910 > Ftabel 4,00. Prestasi belajar sejarah yang diperoleh siswa dengan tingkat
metakognitif tinggi lebih baik dari pada prestasi belajar yang diperoleh siswa
dengan tingkat metakognitif rendah. Pada metakognitif tinggi memperoleh ratarata
(mean=75,27) sedangkan metakognitif rendah memperoleh rata-rata
(mean=67,62). (3) Tidak terdapat pengaruh interaksi metode pembelajaran dan
metakognitif siswa. Hasil uji Anava diperoleh Fhitung 0,318 < Ftabel 4,00.
Kata Kunci: Metode pembelajaran, Metakognitif Siswa, Prestasi Belajar Sejarah.