PT Perkebunan London Sumatra Indnesia Tbk. adalah merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan yang ada di Indonesia. Produk hasil perusahaan ini berupa minyak kelapa sawit, karet, kakao teh dan kopi. Anggaran Dasar perusahaan ini dimuat dalam Akta No. 93 tanggal 18 Desember 1963, yang kemudian diperbaiki dengan Akta No. 20 tanggal 9 September 1963. dua akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Putusan No. J A.5/121/20 tanggal 14 September 1963 dan telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 Oktober 1963 nomor 170/1963 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1963 tambahan No. 531. Dalam anggaran dasar perusahaan dinyatakan bahwa penyertaan modal dilakukan dalam bentuk uang tunai dan pemasukan perkebunan, meliputi hak atas tanah, segala barang inventaris, piutang dan perjanjian dengan pihak lain.
Perusahaan yang memiliki kantor pusat di World Trade Center 15th floor Jalan Jend. Sudirman Kav. 29-31 Jakarta, dan memiliki kantor operasional di Jalan Jend. A. Yani no. 2 Medan ini juga memiliki kantor cabang yang terletak di Jalan Veteran no. 335/76 Palembang. Pelanggan utama perusahaan ini adalah PT Musim Mas Singapura, Tong Teik Pte.Ltd., Anglia Oils Ltd. dan Lewis & Peat. Hasil perusahaan sebagian besar diekspor ke luar negeri sedangkan bibit tanaman dijual di dalam negeri, kecuali pada tahun 1991 dimana bibit kakao tersebut dijual ke Thailand.
Hasil perhitungan rasio likuiditas menunjukkan bahwa tingkat likuiditas perusahaan selalu berada di bawah rata-rata industri dari ketiga perusahaan yang dijadikan objek penelitian pada penulisan tugas akhir ini. Rasio solvabilitas perusahaan menunjukkan bahwa tingkat solvabilitas perusahaan cenderung fluktuatif yang berarti kinerja perusahaan yang mengalami kecenderungan tidak stabil. Tingkat rasio profitabilitas/rentabilitas perusahaan menunjukkan bahwa juga mengalami kecenderungan yang fluktuatif. Tingkat operating profit margin dan gross profit margin menunjukkan rasio yang berada di atas rata-rata industri yang berarti bahwa laba yang dihasilkan dari tiap penjualan lebih baik daripada rata-rata penjualan perusahaan yang lain, hal ini dipicu oleh tingkat penjualan perusahaan yang selalu mengalami peningkatan.