Abstrak


Ekonomi Komersial Ganda: Perkembangan Kompleksitas Jaringan Sosial Ekonomi Perbatikan di Surakarta


Oleh :
Mahendra Wijaya - - Fak. ISIP

Studi ini menganalisis, mengapa perkembangan jaringan sosial ekonomi perbatikan semakin kompleks seiring dengan kontak antara budaya ekonomi komersial untuk pemenuhan konsumsi dengan budaya ekonomi komersial untuk pengembangan produksi. Metode penelitian naturalistic inquary, untuk menggambarkan budaya dan ekonomi saling berhubungan secara simultan membentuk ekonomi komersial ganda dan perkembangan kompleksitas jaringan sosial ekonomi perbatikan diantara sentra industri batik Laweyan-Kauman Surakarta dengan Desa Pungsari Sragen dan pengusaha batik Kualalumpur Malaysia. Ekonomi komersial ganda antara model ekonomi pengrajin pembatik/bakul batik mengelola usaha batik secara komersial untuk pemenuhan konsumsi dengan model ekonomi juragan/saudagar batik mengelola usaha batik untuk pengembangan produksi. Kedua model ekonomi komersial tersebut berkembang sendiri-sendiri, namun keduanya ada hubungan satu sama lain. Keterkaitan satu terhadap yang lain bersifat komplementer atau saling mengisi dalam hubungan produksi dan hubungan dagang. Keterkaitan vertikal antara industri besar dengan industri kecil dan keterkaitan antar ruangan sentra industri batik di desa dengan sentra industri batik di kota. Keterkaitan tersebut menumbuhkan jaringan sosial ekonomi perbatikan semakin panjang dan bervariasi. Kompleksitas jaringan sosial ekonomi perbatikan tersebut cenderung menggunakan pola hubungan kerja sama bersifat mutualisma dan pola hubungan dominasi bersifat menekan biaya produksi. Perbedaan kekuasaan ekonomi dan ketergantungan dalam hubungan kerja sama mutualisma membentuk posisi unit usaha juragan, saudagar, pengrajin pembatik mandiri, carik dan pengrajin pembatik spesialisasi dapat bertahan, bahkan juragan eksportir mampu berkembang. Sebaliknya perbedaan kekuasaan ekonomi dan ketergantungan dalam hubungan dominasi, pemilik modal besar mendadak posisi unit usaha bakul batik, mandor penggarap, pengrajin pembatik rumahan menurun bahkan sebagain bakul ider-opprokan dan pengrajin pocokan-susukan tutup usaha. Pabrikan batik cap tulis dan manufakture batik printing tulis berkembang pesat menanggapi permintaan pasar domestik-ekspor. Perkembangan tersebut terkait dengan hubungan kerja sama mutualisma dengan pengrajin pembatik spesialisasi. Namun karena tenaga kerja kurang terampil sudah sedemikian besar dalam kelompok pengrajin pembatik dan bakul batik, maka juragan dan saudagar batik tidak mempunyai kapasitas cukup untuk menyerapnya. Oleh sebab itu kelompok pengrajin pembatik rumahan dan bakul batik tetap dalam kondisi stationer. Model ekonomi komersial ganda antara model ekonomi komersial untuk pemenuhan konsumsi dengan model ekonomi komersial untuk pengembangan produksi berkesinambungan.