Abstrak


Daya hambat ekstrak sabut kelapa (cocos nucifera) terhadap pertumbuhan bakteri escherichia coli dan staphylococcus aureus dari infeksi luka pasca operasi secara in vitro


Oleh :
Alifiana Jatiningrum - G0011012 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Infeksi luka operasi didefinisikan secara klinis, yaitu adanya discharge purulen di sekitar luka atau selulitis di dalam luka operasi. Sabut kelapa diketahui mempunyai kandungan tanin dan flavonoid sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak sabut kelapa terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dari infeksi luka pasca operasi secara In Vitro.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik (post test only with control group design) dengan teknik sampling non-probability sampling yaitu consecutive sampling. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FK UNS dan pengambilan sampel dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RSUD Dr. Moewardi. Variabel bebas penelitian ini adalah ekstrak sabut kelapa dengan konsentrasi 1%, 20%, 40%, 60%, dan 80%. Subjek penelitian adalah bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dari infeksi luka operasi yang distandarkan dengan Mc Farland 0,5. Uji sensitivitas pada media Muller-Hinton menggunakan metode difusi dengan antibiotik cefoperazone/sulbactam dan vancomycin sebagai kontrol positif dan kontrol negatif DMSO 2%. Data dianalisis secara statistik dengan uji Kruskal-Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

Hasil Penelitian: Ekstrak sabut kelapa tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, tetapi dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis bahwa paling tidak terdapat perbedaan daya hambat yang signifikan antara dua kelompok perlakuan (p < 0,005). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya hambat yang bermakna (p < 0,05) pada seluruh kelompok perlakuan, kecuali pada kelompok daya hambat dengan konsentrasi ekstrak 40% dengan konsentrasi ekstrak 60% tidak ditemukan adanya perbedaan daya hambat yang bermakna (p > 0,05)

Simpulan Penelitian: Ekstrak sabut kelapa tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, tetapi dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dari infeksi luka pasca operasi secara In Vitro.

 

Kata Kunci:  Infeksi luka operasi, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, sabut  kelapa