;

Abstrak


Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (tsts) dan tipe roundtable disertai dengan assessment for learning (afl) melalui peerassessment pada prestasi belajar matematika ditinjau dari adversity quotient (aq) siswa kelas x sma n


Oleh :
Bq. Malikah Hr - S851308013 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) manakah model pembelajaran
yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS disertai dengan AfL melalui peer-assessment,
model pembelajaran kooperatif tipe roundtable disertai dengan AfL melalui peerassessment,
atau model pembelajaran klasikal; (2) manakah tipe siswa yang
memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan tipe climbers, tipe
campers, atau tipe quitters; (3) pada masing-masing tipe AQ, manakah yang
menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran
kooperatif tipe TSTS disertai dengan AfL melalui peer-assessment, model
pembelajaran kooperatif tipe roundtable disertai dengan AfL melalui peerassessment,
atau model pembelajaran klasikal; (4) pada masing-masing model
pembelajaran, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih
baik, siswa tipe climbers, tipe campers, atau tipe quitters.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu, dengan
rancangan faktorial 3 x 3. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas
X SMA Negeri di Kabupaten Lombok Timur pada tahun pembelajaran
2014/2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster
random sampling. Diperoleh sampel berjumlah 347 siswa dengan rincian 116
siswa pada kelas eksperimen 1, 114 siswa pada kelas eksperimen 2, dan 117 siswa
pada kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode dokumentasi, angket dan tes. Instrumen pada penelitian ini adalah tes
prestasi belajar matematika dan angket AQ. Uji coba tes prestasi belajar meliputi
analisis validitas isi, uji tingkat kesukaran, uji daya beda, dan uji reliabilitas. Uji
coba angket AQ meliputi analisis validitas isi, uji konsistensi internal, dan uji
reliabilitas. Uji keseimbangan dilakukan dengan menggunakan analisis variansi
satu jalan dengan sel tak sama dan hasil pengujian menunjukkan bahwa ketiga
populasi memiliki kemampuan awal yang sama. Uji prasyarat analisis data
prestasi belajar matematika meliputi uji normalitas populasi dan uji homogenitas,
diperoleh simpulan bahwa masing-masing sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Selanjutnya, uji
hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama
dengan taraf signifikasni .
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa: (1) model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS disertai dengan AfL melalui peer-assessment
menghasilkan prestasi matematika lebih baik daripada model pembelajaran
kooperatif tipe roundtable disertai dengan AfL melalui peer-assessment dan
model pembelajaran klasikal, serta model pembelajaran kooperatif tipe roundtable
disertai dengan AfL melalui peer-Assessment menghasilkan matematika belajar
lebih baik daripada model pembelajaran klasikal; (2) Siswa tipe climbers memiliki
prestasi matematika lebih baik daripada tipe campers dan tipe quitters, serta siswa
tipe campers memiliki prestasi matematika lebih baik daripada siswa tipe quitters;
(3) Pada siswa tipe climbers dan quitters, penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe TSTS disertai dengan AfL melalui peer-assessment menghasilkan
prestasi matematika yang sama baiknya dengan model pembelajaran kooperatif
tipe roundtable disertai dengan AfL melalui peer-assessment dan lebih baik
daripada model pembelajaran klasikal, serta penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe roundtable disertai dengan AfL melalui peer-assessment
menghasilkan prestasi matematika yang sama baiknya dengan model
pembelajaran klasikal. Pada siswa tipe campers, penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe TSTS disertai dengan AfL melalui peer-assessment menghasilkan
prestasi matematika yang sama baiknya dengan model pembelajaran kooperatif
tipe roundtable disertai dengan AfL melalui peer-assessment dan lebih baik
daripada model pembelajaran klasikal, serta serta penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe roundtable disertai dengan AfL melalui peerassessment
menghasilkan prestasi matematika lebih baik daripada model
pembelajaran klasikal. (4) Pada siswa yang dikenai model pembelajaran
kooperatif tipe TSTS disertai dengan AfL melalui peer-assessment, siswa tipe
climbers memiliki prestasi matematika yang sama baiknya dengan tipe campers
dan lebih baik daripada tipe quitters, serta siswa dengan tipe campers memiliki
prestasi matematika yang sama baiknya dengan tipe quitters. Pada siswa yang
dikenai model pembelajaran kooperatif tipe roundtable disertai dengan AfL
melalui peer-assessment, siswa tipe climbers memiliki prestasi matematika yang
sama baiknya dengan tipe campers dan lebih baik daripada tipe quitters, serta
siswa tipe campers memiliki prestasi belajar lebih baik daripada tipe quitters.
Pada siswa yang yang dikenai model pembelajaran klasikal, ketiga tipe siswa
memiliki prestasi matematika yang sama.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS, Tipe Rountable,
Peer-Assessment, Adversity Quotient, dan Prestasi Belajar Matematika.