ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya: (1) perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen disertai diskusi kelompok dan demonstrasi disertai tanya jawab terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Tumbukan, (2) perbedaan pengaruh kemampuan verbal kategori tinggi dengan kemampuan verbal kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Tumbukan, (3) interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode mengajar dengan kemampuan verbal terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Tumbukan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 8 Surakarta tahun ajaran 2005 / 2006. Sampel diambil dengan teknik random sampling yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI. IA-4 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan pengajaran Fisika dengan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen disertai diskusi kelompok dan kelas XI. IA-3 sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan pengajaran Fisika dengan pendekatan konstruktivisme melalui metode demonstrasi disertai tanya jawab yang masing-masing kelas berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik tes. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data keadaan awal kemampuan Fisika siswa yang diambil dari nilai Fisika hasil ujian UAS semester 1 dan kemampuan verbal siswa diambil dari nilai Tes Inteligensi. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Tumbukan. Teknik analisis data menggunakan anava 2 jalan dengan isi sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava yaitu komparasi ganda metode scheffe. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) ada perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen disertai diskusi kelompok dan demonstrasi disertai tanya jawab terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Tumbukan {(Fa = 20,401) > (F(1,72) = 3,97)}. Siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen disertai diskusi kelompok mempunyai kemampuan kognitif yang lebih baik dari pada melalui metode demonstrasi disertai tanya jawab {(FA12 = 19,719) > (F0,05; 1,72 = 3,97)}. (2) ada perbedaan pengaruh kemampuan verbal kategori tinggi dengan kemampuan verbal kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Tumbukan {(Fb = 5,294) > (F(1,72) = 3,97)}. Siswa yang mempunyai kemampuan verbal tinggi mempunyai kemampuan kognitif yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan verbal rendah {(FB12 = 4,762) > (F0,05; 1,72 = 3,97)}. (3) tidak ada interaksi pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode mengajar dan kemampuan verbal terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Tumbukan. Jadi antara kemampuan verbal dan pembelajaran Fisika dengan pendekatan konstruktivisme melalui metode mengajar mempunyai pengaruh sendiri-sendiri terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Tumbukan {(Fab = 0,501) < ((F(1,72) = 3,97)}. Dengan diperolehnya hasil penelitian, implikasinya sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan pengaruh antara kemampuan verbal kategori tinggi dan kemampuan verbal kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Tumbukan. Hal ini dapat digunakan guru agar dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. (2) ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan kostruktivisme melalui metode eksperimen disertai diskusi kelompok dan metode demonstrasi disertai tanya jawab terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Tumbukan. Hal ini dapat digunakan guru untuk menentukan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan.