80% dengan waktu tinggal l0-12 bulan. Digester anaerob kolam tertutup (bioreaktor) dibangun pada kolam I. I berkapasitas total 4500 m3, volume kerja 4000 m3, dan aklimatisasi inokulum 20% (b/v) dengan suhu >35 oC dalam kondisi awal sesuai substrat kolam anaerob. Kinerja optimum bioreaktor adalah laju pengumpanan 200 m3/hari diproduksi biogas sebesar .1 0.000 m3/hari, dengan ensiensi penurunan organik rerata >90%. Produksi biogas bioreaktor ini dapat dirnanfaatkan untuk berbagai keperluan: sebagai sumber bahan bakar panas maupun tenaga (kompresor) dan lain-lain. Peningkatan kualitas biogas dapat dilakukan penjerapan menggunakan Ca(OH)2 secara sederhana dan murah. Pemasangan digester anaerob kolam tertutup secara tekno-ekonorni sangat layak diaplikasikan dan ramah lingkungan. Pengembangan teknologi perombakan anaerob kolam tertutup dengan peningkatan agitasi (resirkulasi) mampu meningkatkan produksi biogas dan ramah lingkungan." /> Abstrak | Pengembangan Energi Terbarukan Dari Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit 80% dengan waktu tinggal l0-12 bulan. Digester anaerob kolam tertutup (bioreaktor) dibangun pada kolam I. I berkapasitas total 4500 m3, volume kerja 4000 m3, dan aklimatisasi inokulum 20% (b/v) dengan suhu >35 oC dalam kondisi awal sesuai substrat kolam anaerob. Kinerja optimum bioreaktor adalah laju pengumpanan 200 m3/hari diproduksi biogas sebesar .1 0.000 m3/hari, dengan ensiensi penurunan organik rerata >90%. Produksi biogas bioreaktor ini dapat dirnanfaatkan untuk berbagai keperluan: sebagai sumber bahan bakar panas maupun tenaga (kompresor) dan lain-lain. Peningkatan kualitas biogas dapat dilakukan penjerapan menggunakan Ca(OH)2 secara sederhana dan murah. Pemasangan digester anaerob kolam tertutup secara tekno-ekonorni sangat layak diaplikasikan dan ramah lingkungan. Pengembangan teknologi perombakan anaerob kolam tertutup dengan peningkatan agitasi (resirkulasi) mampu meningkatkan produksi biogas dan ramah lingkungan." />

Abstrak


Pengembangan Energi Terbarukan Dari Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit


Oleh :
Edwin Mahajoeno - 132169254 - Fak. MIPA

Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan industri minyak kelapa sawit terbesar, bahkan akan menjadi produsen utama dunia 2010, yang akan memiliki sumberdaya yang belum tersentuh lebih dari 50 juta ton pertahun. Inovasi pengembangan teknologi pengekstrak biogas dari produk samping pabrik minyak kelapa sawit (LCPMKS) untuk memproduksi bahan bakar terbarukan dan manfaatnya sebagai pengganti bahan bakar kendaraan (solar) dan peralatan internal pabrik mendesak untuk dilakukan. Tujuan penelitian 1) mempelajari karakteristik dan faktor biotik dan abiotik yang berpengaruh terhadap laju produksi biogas dan efisiensi pengurangan bahan organik LCPMKS, 2) mengukur emisi metan kolam LCPMKS anaerob, memantau kualitas kolam LCPMKS dan cara peningkatan kualitas biogas, 3) merancang dan mempersiapkan kondisi awal digester anaerob kolam tertutup dan optimasi kinerja bioreaktor untuk produksi biogas dan efisiensi pengurangan organik, 4) mengkaji kelayakan tekno-ekonomi anaerob digester anaerob kolam tertutup untuk mendapatkan teknologi pengolahan LCPMKS untuk produksi biogas yang layak diaplikasikan. Hasil karakterisasi LCPMKS PT. Pinago Utama bersifat koloida, kental, coklat atau keabu-abuan, pH 4,4-4,6, mempunyai relata kandungan COD 49,0-63,6; BOD 23,5-29,3; TS 26,5-45,4 dan SS 17,1-35,9 g1-1. Keseluruhan parameter kualitas air limbah berada di atas ambang baku mutu yang diperuntukan dan berpotensi sebagai pencemar lingkungan baik udara maupun air. Jenis inokulum lumpur kolam anaerob II-B dengan konsentrasi 20% (b/v), mampu meningkatkan laju produksi biogas, juga penambahan bahan Ca(OH)2, pH awal substrat 7, penambahan agitasi dan penambahan suhu LCPMKS >40°C, mampu meningkatkan laju produksi biogas, dengan rerata efisiensi pengurangan bahan organik relatif tinggi, masing-masing 88 %, 74,8%, 64,4% dan 61% untuk COD, BOD, SS, dan TS pada sistern curah skala laboratorium. Pengelolaan LCPMKS sistem konvensional terdiri dari kolam anaerob dan aerob berpotensi sebagai pencemar lingkungan udara dan air. Emisi biogas kolam percobaan (ll-B) adalah 3.555 m3/hari, dengan konsentrasi gas metan (CH4) sebesar 53,4%. Potensi emisi gas metan dari kolam anaerob sebesar .1935,6 kg/hari, atau potensi pemanasan global sebesar 23.866 ton CO2-e/tahun. Kinerja sistem kolam, efisiensi pengurangan bahan pencemar COD, BOD" TS" VS dan SS > 80% dengan waktu tinggal l0-12 bulan. Digester anaerob kolam tertutup (bioreaktor) dibangun pada kolam I. I berkapasitas total 4500 m3, volume kerja 4000 m3, dan aklimatisasi inokulum 20% (b/v) dengan suhu >35 oC dalam kondisi awal sesuai substrat kolam anaerob. Kinerja optimum bioreaktor adalah laju pengumpanan 200 m3/hari diproduksi biogas sebesar .1 0.000 m3/hari, dengan ensiensi penurunan organik rerata >90%. Produksi biogas bioreaktor ini dapat dirnanfaatkan untuk berbagai keperluan: sebagai sumber bahan bakar panas maupun tenaga (kompresor) dan lain-lain. Peningkatan kualitas biogas dapat dilakukan penjerapan menggunakan Ca(OH)2 secara sederhana dan murah. Pemasangan digester anaerob kolam tertutup secara tekno-ekonorni sangat layak diaplikasikan dan ramah lingkungan. Pengembangan teknologi perombakan anaerob kolam tertutup dengan peningkatan agitasi (resirkulasi) mampu meningkatkan produksi biogas dan ramah lingkungan.