Abstrak
Makna Totalitas Novel Para Priyayi dan Novel Jalan Menikung Karya Umar Kayam Pendekatan Strukturalisme Genetik Lucien Goldmann
Oleh :
Nugraheni Eko Wardani - - Fak. KIP
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam makna karya sastra melalui pendekatan strukturalisme genetik Lucien Goldmann guna memperoleh makna totalitas novel Para Priyayi dan novel Jalan Menikung karya Umar Kayam. Pendekatan strukturalisme genetik Lucien Goldmann terdiri dari empat aspek, yaitu makna totalitas karya sastra, pandangan dunia pengarang, struktur teks karya sastra, dan struktur sosial masyarakat yang terdapat dalam karya sastra. Empat aspek pendekatan strukturalisme genetik tersebut terjalin secara koheren untuk membentuk makna totalitas karya sastra. Penelitian ini melakukan analisis aspek demi aspek, tetapi keseluruhan aspek tersebut membentuk koherensi makna yang holistik. Penelitian ini menggunakan metode analisis konten yang terfokus pada penelitian pustaka dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian. Selain itu juga dilakukan wawancara informan ahli. Data utama adalah novel Para Priyayi dan novel Jalan Menikung karya Umar Kayam. Penelitian ini juga menganalisis kitab Tripama dan Wedhatama karya Mangkunegara IV, kitab Wulangreh karya Pakubuwono IV, dan kitab Candrarini yang merupakan karya bersama Pakubuwono IX dan Raden Mas Panji Esmubrata. Kitab- kitab ini berkaitan dengan struktur sosial karya sastra. Makna totalitas novel adalah kritik Umar Kayam sebagai priyayi cendekiawan terhadap budaya priyayi yang tidak sesuai dengan esensi makna priyayi yang luhur. Secara teoretis, pendekatan strukturalisme genetik merupakan pendekatan yang memadai untuk meneliti karya sastra Indonesia. Pendekatan ini juga memperbaharui kritik sastra Abrams, pendekatan strukturalisme, dan pendekatan sosiologi sastra positivisme. Pandangan dunia Umar Kayam adalah humanisme sosial. Struktur teks berpusat pada tokoh hero. Tokoh hero berusaha mencari nilai otentik dalam kondisi sosial yang memburuk. Nilai otentik ini berkaitan dengan pandangan dunia humanisme sosial Umar Kayam. Struktur sosial berkaitan dengan struktur sosial masyarakat Jawa. Prinsip-prinsip sosial dalam kehidupan masyarakat Jawa pada dasarnya bernilai universal. Pandangan dunia humanisme sosial sesungguhnya dapat diaplikasikan dalam pembelajaran hidup dan kehidupan sosial masyarakat Jawa priyayi. Namun, banyak nilai-nilai luhur priyayi telah menyimpang karena banyak kaum priyayi lebih mengutamakan status sosial, gaya hidup, dan nilai-nilai yang bersifat materi.