Abstrak


Keanekaragaman jenis tumbuhan lumut (bryophyta) yang menempel pada dinding tembok di daerah Surakarta berdasarkan ciri morfologi dan kandungan senyawa metabolit sekunder


Oleh :
Liss Dyah Dewi Arini - - Fak. MIPA

ABSTRAK Keanekaragaman jenis lumut di Indonesia sangat banyak, tetapi penelitian atau data tentang lumut sangat sedikit. Keanekaragaman jenis lumut dapat dilihat melalui ciri morfologi dan ciri kandungan senyawa metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis lumut, profil dan golongan senyawa kimia dari komponen metabolit sekunder, dan hubungan kekerabatan jenis-jenis lumut yang menempel pada dinding tembok di daerah Surakarta berdasarkan ciri morfologi dan kandungan senyawa metabolit sekundernya. Lumut yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh di kampus Universitas Sebelas Maret, Manahan, Pajang, daerah Timuran dan Keraton Kasunanan Surakarta. Lumut yang telah diinventarisasi kemudian diidentifikasi dan diamati ciri morfologi dan kandungan senyawa metabolit sekundernya. Lumut dikeringkan di bawah sinar matahari sampai diperoleh bobot kering, kemudian dilakukan maserasi menggunakan pelarut kloroform. Profil kandungan senyawa metabolit sekunder dari ekstrak kloroform dianalisis menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan pengembang kloroform : n-heksan (9:1). Deteksi kemudian dilakukan di bawah UV254 nm dan divisualisasi dengan serium (IV) sulfat, FeCl3, dragendorf, vanilin asam-sulfat dan lieberman burchard. Data ciri morfologi, ciri kandungan senyawa metabolit sekunder masing-masing dan keduanya digabung selanjutnya dianalisis menggunakan Indeks Similaritas (IS) dan dikomputasikan dengan program Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System (NTSYS) versi 1.80. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat jenis lumut yang menempel pada dinding tembok di daerah Surakarta, yaitu Dicranella sp., Funaria hygrometrica Hedwig., Bryum billardierii Schwaegr. dan Pogonatum contortum (Brid.) Lsq. Hasil KLT menunjukkan bahwa Dicranella sp., F. hygrometrica, B. billardierii mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, fenolik, terpenoid dan triterpenoid/steroid, sedangkan P. contortum mengandung senyawa metabolit sekunder fenolik, terpenoid dan triterpenoid/steroid. Hubungan kekerabatan berdasarkan ciri morfologi dan ciri kandungan senyawa metabolit sekunder menunjukkan bahwa Dicranella sp. dan B. billardierri mengelompok dengan koefisien kemiripan sebesar 65%, sedangkan P. contortum bergabung dengan keduanya dengan koefisien kemiripan sebesar 64%. F. hygrometrica mengelompok dengan Dicranella sp., B. billardierri dan P. contortum dengan koefisien kemiripan sebesar 50% Kata Kunci : Tumbuhan lumut, Dinding tembok, Surakarta, Ciri morfologi, Senyawa metabolit sekunder, Hubungan kekerabatan.