Universitas Sebelas Maret.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan pemantulan cahaya di SMP; (2) ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh frekuensi pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan pemantulan cahaya di SMP; (3) ada atau tidak adanya interaksi antara penggunaan pendekatan ketrampilan proses melalui metode pembelajaran dengan frekuensi pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan pemantulan cahaya di SMP. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Surakarta semester dua Tahun Ajaran 2007/2008. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sehingga didapat empat kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas VIIIA yang terdiri dari 40 siswa, VIIIB yang terdiri dari 40 siswa, VIIIC yang terdiri dari 39 siswa dan kelas VIIID yang masing-masing terdiri atas 40 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik nontes berupa pengamatan, dan teknik tes. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data kemampuan afektif dan psikomotor siswa. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Pemantulan Cahaya. Teknik analisis data yang digunakan adalah anava dua jalan dengan isi sel tak sama kemudian dilanjutkan dengan uji komparasi ganda metode Scheffe. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa (FA = 18,9064 > F0.05; 1.155 = 3,91). Penggunaan pendakatan keterampilan proses melalui metode eksperimen memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap prestasi belajar fisika siswa daripada menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi. (2) Terdapat perbedaan pengaruh pemberian tugas dengan frekuensi tinggi dan pemberian tugas dengan frekuensi rendah terhadap prestasi belajar siswa (FB = 26,8748 > F0.05; 1.155 = 3,91). Pemberian tugas dengan frekuensi tinggi memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap prestasi belajar fisika siswa daripada memberikan tugas dengan frekuensi yang rendah. (3) Tidak terdapat interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan frekuensi pemberian tugas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa (FAB = 1,8646 < F0>