Abstrak


Sikap dan Karakter Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Yogyakarta dalam Menghadapi Normalisasi Kehidupan Kampus dan Badan Koordinasi Kemahasiswaan Tahun 1978-1982


Oleh :
Nurul Hidayati - C0509025 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui sejarah berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Yogyakarta, (2) Untuk mengetahui latar belakang munculnya peraturan menteri tentang Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan, (3) Untuk mengetahui sikap dan karakter Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Yogyakarta saat diberlakukan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan.
Untuk mencapai tujuan penelitian penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, studi dokumen, dan studi pustaka. Data- yang diperoleh dengan cara tersebut kemudian dianalisis dengan metode historis, yaitu melalui tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini bersifat kualitatif analisis, mendeskripsikan dan menganalisis permasalahan yang terjadi menjelang terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Normalisasi Kehidupan Kampus dan tentang Badan Koordinasi Kemahasiswaan serta pengaruhnya terhadap Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah pasca terbitnya keputusan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan kota Yogyakarta sebagai kota pelajar tidak pernah lepas dari pergerakan mahasiswa. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) turut mewarnai dinamikanya. IMM Cabang Yogyakarta saat suara gerakan mahasiswa ramai di tahun 1977 hingga diberlakukannya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Normalisasi Kehidupan Kampus dan tentang Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK dan BKK) tahun 1978 tidak menanggapi secara serius dan menganggap sebagai pemicu untuk segera menyelesaikan studi.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah fluktuasi keinginan para mahasiswa Muhammadiyah yang berada di Yogyakarta untuk mendirikan organisasi sendiri makin tidak terbendung di tahun 1964. Sehingga di tahun 1964 berdirilah organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammaduyah dan setelah dideklarasikan pada 1965 di setiap kota di Indonesia mendirikan cabang sendiri, tidak terkecuali cabang Yogyakarta. Menginjak pertengahan tahun 1970-an gerakan mahasiswa di Yogyakarta dan kota lain menolak kebijakan Pemerintah Orde Baru yang timpang semakin santer dan membuat pemerintah gerah dengan aksi mereka. Sehingga pemerintah menurunkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang NKK dan BKK. Tujuannya mengatur kembali kegiatan kemahasiswaan yang dinilai tidak sesuai dengan porsi mahasiswa. Peraturan tersebut juga membatasi gerak organisasi ekstra kampus dan menyebabkan mereka tidak leluasa. Namun bagi IMM Cabang Yogyakarta Peraturan Menteri P&K tidak terlalu direspon.
ABSTRACT
The problem in this research had aims to (1) To know the history of the Muhammadiyah Students Association branch of Yogyakarta, (2) To know the background of the ministerial regulations on Normalization Campus Life / Student Coordinating Board, (3) To determine the attitude Muhammadiyah Students Association branch Yogyakarta when applied Normalization Campus Life / Student Coordinating Board.
To achieve the objectives of the research authors used data collection techniques with interviews, document studies, and literature. Data- obtained in this way are then analyzed with historical method, namely through the stages heuristic, source criticism, interpretation and historiography. This research is qualitative analysis, describe and analyze the problems that occurred prior to the publication of the Decree of the Minister of Education and Culture of the Normalization of Campus Life and Student Affairs of the Coordinating Board and its influence on the Muhammadiyah Students Association after the publication of the decision.
The results of this research showed the city of Yogyakarta as a student city is never separated from the student movement. Muhammadiyah Students Association (IMM) also influence the activity. IMM Branch Yogyakarta when there are so many student movement in 1977 until enactment of the Minister of Education and Culture of the Normalization of Campus Life and Student Affairs of the Coordinating Board (NKK and BKK) 1978 does not respond seriously and regarded as a trigger to immediately complete the study.
The conclusion that can be drawn from this research is the desire of the student fluctuations Muhammadiyah in Yogyakarta to establish their own organizations increasingly unstoppable in 1964. So in 1964 stood Muhammaduyah organization Student Association and as declared in 1965 in every city in Indonesia established its own branch, Yogyakarta branch is no exception. Stepping mid 1970s student movement in Yogyakarta and other cities reject the new government policies that crippled more widely and make the government frustrated with their actions. So the government sent the Decree to the Minister of Education and Culture of NKK and BKK. In order to set student reactivities are not relevant to the extent of the student. These regulations also restrict the movement of extra-campus organizations and causes they are not free. But for IMM Yogyakarta branch regulations Minister P & K is not too responded.