Abstrak


Revitalisasi Benteng Vastenburg sebagai Tempat Penyelenggaraan Event Budaya di Kota Surakarta


Oleh :
Prayoga Ahmad Syafrian - C9412035 - Fak. Ilmu Budaya

ABSTRAK
 
 
Prayoga Ahmad Syafrian, C9412035, 2015. REVITALISASI BENTENG
VASTENBURG SEBAGAI TEMPAT PENYELENGGARAAN EVENT
BUDAYA DI KOTA SURAKARTA Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi permasalahan apa tujuan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata dalam Revitalisasi Benteng Vastenburg, apa usaha yang
sudah dilakukan dalam Revitalisasi Benteng Vastenburg sebagai tempat
penyelenggaraan event budaya di Kota Surakarta, kendala apa saja yang dihadapi
dalam Revitalisasi Benteng Vastenburg sebagai tempat penyelenggaraan event
budaya di Kota Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
dalam penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana proses revitalisasi dilakukan,
kenapa Benteng Vastenburg digunakan menjadi venue event-event budaya, apa
pengaruh adanya event budaya untuk Kota Surakarta, pengaruh dilaksanakannya
event budaya dalam tingkat kunjungan wisatawan di Kota Surakarta. Metode yang
digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah teknik pengumpulan data
diantranya observasi, wawancara, studi dokumen, studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Benteng Vastenburg bukan hanya sebagai
bekas peninggalan bersejarah, keberadaanya tidak bisa lagi dipandang sebelah mata
oleh pemberintah kota maupun pusat. Dewasa ini benteng digunakan menjadi tempat
dilaksanakannya event budaya sejalan dengan slogan Kota Surakarta yaitu Spirit of
java. Dari banyaknya event-event budaya yang diselenggarakan di kota ini, tujuannya
adalah meningkatkan jumlah wisatawan dan juga meningkatkan aspek ekonomi
dikalangan industri pariwisata. Tapi dari itu semua pelestarian budaya dan bangunan
cagar budaya haruslah menjadi tujuan utama, oleh karena itu proses
revitalisasi(menghidupkan kembali) dilakukan guna mengembalikan eksistensi
Bangunan Cagar Budaya kembali seperti sedia kala.   
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Revitalisasi pada Benteng
Vastenburg sudah harus dilakukan. Pemerintah sebagai pemegang kendali penuh atas
BCB harus segera menyelesaikan polemik tenteng pembebasan lahan agara proses
Revitalisasi yang direncanakan dapat total terlaksana. Revitalisasi yang dimaksud
tidak hanya sebatas mempercantik dan mendandani benteng, tetapi pembangunan
fasilitas – fasilitas umum dan dibentuknya kepengurusan (pengelola) benteng juga
harus segera dilakukan, sehingga progres perkembangan kedepannya menjadi acuan
utama sebagai tujuan pelestarian kebudayaan kota Solo.