Abstrak


Pengaruh Pemberian Masker Terhadap Gangguan Fungsi Paru pada Pedagang Tetap Akibat Paparan Karbon Monoksida (Co) di Terminal Tirtonadi Surakarta


Oleh :
Etna Ajeng Pramesti - R0211020 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Etna Ajeng Pramesti, R0211020, 2015. Pengaruh Pemberian Masker terhadap Gangguan Fungsi Paru Pada Pedagang Tetap akibat Paparan Karbon Monoksida (CO) di Terminal Tirtonadi Surakarta. D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Latar belakang : Data statistik di Amerika Serikat, memperlihatkan angka kejadian kematian akibat karbon monoksida (CO) sekitar 40 ribu pasien dengan angka kematian 500 – 600 per tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian masker terhadap gangguan fungsi paru pada para pedagang tetap di Terminal Tirtonadi Surakarta.
Metode : Metode penelitian eksperimen semu. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling didapatkan Sampel berjumlah 68 pedagang. Pengambilan data dengan menggunakan CO meter, kuesioner dan Spirometer dengan skala pengukuran nominal dan rasio. Teknik pengolahan dan analisis data variabel bebas (pemberian masker) dan variabel terikat (gangguan fungsi paru) menggunakan uji statistik Wilcoxon dan Man Whitney dengan program computer SPSS versi 18.
Hasil Penelitian : Tidak terdapat pengaruh yang bermakna FEV1 antara kelompok kontrol dengan p value = 0.136 dan kelompok perlakuan dengan p value = 0.313 dan terdapat pengaruh yang bermakna FVC antara kelompok kontrol dengan p value = 0.000 dan kelompok perlakuan dengan p value = 0.000 serta terdapat pengaruh yang signifikan pemberian masker terhadap gangguan fungsi paru kelompok kontrol dan kelompok perlakuan FEV1 dengan p value = 0.000 dan FVC dengan p value = 0.002.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian masker terhadap gangguan fungsi paru akibat paparan karbon monoksida pada pedagang tetap di Terminal Tirtonadi. Diharapkan pada penelitian yang akan datang dapat melakukan pengukuran fungsi paru para pekerja dengan menggunakan alat yang lebih valid untuk mengukur fungsi paru misal dengan bantuan medis atau dengan alat yang terkalibrasi dengan rutin.