Abstrak


Modal sosial komunitas backpacker Solo


Oleh :
Rizky Noviandri - D0308053 - Fak. ISIP

Maraknya kegiatan backpacking menjadikan banyak bermunculan
komunitas-komunitas backpacker yang tersebar hampir di kota-kota besar di
Indonesia, salah satunya adalah Komunitas Backpacker Solo. Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan modal sosial yang terdapat dalam Komunitas
Backpacker Solo. Disini penulis menggunakan teori modal sosial yang merupakan
suatu hubungan-hubungan yang tercipta karena adanya norma-norma tertentu dan
keadaan tertentu. Dalam prosesnya modal sosial tersebut juga akan menghasilkan
kepercayaan, jaringan, dan nilai-nilai (norma) tertentu yang mempermudah
terjalinnya kerjasama antara orang yang terlibat dalam suatu hubungan, baik
dalam kelompok kecil, asosiasi atau masyarakat sekalipun. Menurut Robert
Putnam, Ada tiga unsur modal sosial, yaitu kepercayaan, norma, dan jaringan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang
mendeskripsikan modal sosial dalam Komunitas Backpacker Solo. Data primer
diperoleh dari anggota dan pengurus Komunitas Backpacker Solo, sedangkan data
sekunder didapat melalui studi pustaka seperti buku, jurnal, dan artikel. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, informan dipilih
berdasarkan keterlibatannya dalam kegiatan Komunitas Backpacker Solo yang
berjumlah delapan informan, dua informan merupakan pengurus dan pendiri dan
enam informan, tiga laki-laki dan tiga perempuan merupakan anggota komunitas.
Informan dipilih berdasarkan keterlibatannya dalam Komunitas Backpacker
Solo.Data dianalisis dengan analisis model interaktif yang mengguanakan tiga
komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi terhadap anggota Komunitas
Backpacker Solo.
Dari hasil penelitan, ditemukan bahwa dalam Komunitas Backpacker Solo
terdapat modal sosial sebagai berikut; (1.) Kepercayaan: Dalam Komunitas
Backpacker Solo, kepercayaan merupakan unsur yang paling kuat terlihat. Unsur
kepercayaan yang terlalu kuat antar anggota komunitas juga menimbulkan
masalah baru. Tingginya rasa saling percaya menimbulkan rasa nyaman di dalam
komunitas sehingga menjadikan anggota Komunitas Backpacker Solo kesulitan
untuk beregenerasi. (2.) Norma: Dalam Komunitas Backpacker Solo juga terdapat
norma tertulis dan tidak tertulis yang bertujuan untuk mengatur para anggotanya.
Norma tertulis yang terdapat dalam Komunitas Backpacker Solo dinilai masih
cukup lemah karena tidak adanya sangsi tegas bagi para anggota yang melanggar.
(3.) Jaringan: Dalam Komunitas Backpacker Solo jaringan yang terbentuk adalah
jaringan antar individu dalam komunitas dan jaringan yang terbentuk antar
komunitas. Pola jaringan yang terbentuk dalam komunitas juga tidak terbatas
hanya pada dunia backpacking atau traveling, tetapi sudah berkembang kearah
kepentingan ekonomi dan sosial.
Kata kunci: Komunitas, Backpacker, Modal Sosial, Kota Solo