Abstrak


Pembuatan Baterai Ion Litium dengan Penambahan Abu Layang (Fly Ash) Batubara dalam Lapisan Katoda


Oleh :
Pepi Wahidati - I8312036 - Fak. Teknik

INTISARI
Baterai ion litium (Li-ion) adalah jenis baterai yang dapat diisi ulang (rechargeable
battery) yang banyak diaplikasikan pada barang elektronik. Di dalam baterai ini ion Litium
berpindah dari elektroda negatif ke elektroda positif saat penggunaan (discharging), dan
sebaliknya saat diisi (charging). Komponen penyusun baterai ion litium terdiri dari katoda,
anoda, elektrolit dan separator. Material penyusun katoda terdiri dari bahan aktif,
binder, dan bahan konduktif.
Tahap pertama Pembuatan lapisan film katoda untuk baterai ion litium dengan
menambahkan abu layang (fly ash) dari limbah pembakaran batubara adalah preparasi
abu layang (fly ash) yang dilakukan di dalam ball mill. Kemudian diayak dan diaduk
dalam campuran PVDF dan NMP selama 2,5 jam. Abu layang (fly ash) batubara yang
digunakan untuk campuran sebanyak % berat tertentu dari AB (acethylene black).
Kemudian larutan tersebut dicampur dengan AB dan LiFePO4 (lithium feri
phosphate) yang telah diball mill dan divakumkan pada vacuum mixer selama 1 jam.
Tahap selanjutnya yaitu pembuatan film katoda. Pasta katoda dari vacuum mixer,
selanjutnya dicoating dengan tebal tertentu kemudian dioven dan selanjutnya dipress
pada hot rolling machine dengan suhu dan tekanan tertentu. Lapisan katoda kemudian
digulung dengan lapisan anoda dan separator, setelah itu diisi dengan elektrolit.
Fly ash dianggap sebagai alternatif menarik untuk baterai isi ulang litium. Fly
ash dapat digunakan sebagai material yang bernilai ekonomis untuk bahan anoda
ataupun katoda baterai ion litium (Jong UK Kim dan Hal-Bon Gu, 2003). Baterai ion
litium yang dibuat dengan substitusi fly ash pada lapisan katoda ini menghasilkan
kapasitas discharge yang optimal pada substitusi 2% fly ash yaitu sebesar 79,412
mAh/gram.